Nakita.id - Abidzar Al-ghifari merupakan anak pertama mendiang ustad Jefri Al Buchori dan Umi Pipik.
Sama seperti sang ayah, Abidzar Al-ghifari pandai bernyanyi bahkan memiliki sebuah band.
Kehilangan sang ayah di usia sangat muda meninggalkan perasaan duka mendalam bagi Abidzar Al-ghifari.
Pria berusia 19 tahun itu maka selalu berusaha melakukan pesan mendiang ustad Jefri Al Buchori.
"Pesannya harus selalu menjadi orang yang baik," ucap Abidzar Al-ghifari ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Alfie Alfandy.
Abidzar Al-ghifari lantas membeberkan penyesalan atas perbuatannya yang menurutnya memicu meninggalnya sang ayah.
"Terakhir lihat almarhum meninggal malam, sorenya ketemu kan tapi?" tanya Alfie Alfandy lagi.
"Ketemu, malem pun ketemu jam 8 sebelum berangkat," jelas Abidzar Al-ghifari.
"Waktu itu emang masih SD kan lagi demen main futsal. Iri sama teman punya sepatu futsal terbaru akhirnya maksa ke Abi," kata Abidzar Al-ghifari.
"'Bi beliin sepatu baru' akhirnya aku sama umi pergi ke PIM udahlah beli sepatu. Di PIM umi ditelepon sama abi pengen berangkat motoran," ucap Abidzar Al-ghifari lagi.
Ternyata saat itu Jefri Al Buchori sedang tidak enak badan lantas Umi Pipik melarangnya namun karena ayah Abidzar itu memaksa agar tetap dibolehkan.
Kemudian Abidzar Al-ghifari dan Umi Pipik pulang ke rumah, menonton di kamar sampai jam 11 malam.
Sampai pada jam 11 malam lebih, Umi Pipik mendapat telepon dari seseorang.
Umi Pipik kemudian menangis dan pergi ke rumah sakit, saat itu Abidzar Al-ghifari belum tahu apa-apa.
"Umi ga kasih tau apa-apa, udah cabut ya cabut gitu. Abid ga tahu saat itu ngerasanya gelisah aja," kata Abidzar Al-ghifari.
Abidzar Al-ghifari lantas menangis tiba-tiba meskipun tak tahu apa-apa.
Akhirnya Abidzar Al-ghifari memutuskan turun ke bawah karena mendengar suara budenya.
"Semoga beritanya ga bener, beritanya hoax, ga ada apa-apa," ucap Abidzar Al-ghifari menirukan budenya.
Mendengar budenya berkata seperti itu Abidzar Al-ghifari lantas tambah bingung dan diajak ke rumah sakit.
Masuk ke UGD dan melihat ayahnya ditutupi dengan kain, Umi Pipik menangis serta memarahi dokter.
"Karena waktu itu posisi badan Abi masih anget," jelas Abidzar Al-ghifari.
Setelah itu jenazah sang ayah dibawa ke kamar jenazah, di situ Umi Pipik nangis sejadi-jadinya.
"Abid ga boleh masuk, di situ umi nangis sekencang-kencangnya. Abid ngerasa salahin diri sendiri," katanya.
"'Kalau misalnya gua ga minta beliin sepatu, gua masih bisa ikut almarhum, setidaknya gua bisa ngelarang naik motor atau ga ikut secara otomatis bokap yaudah ga jadilah'. Di situ gua benar-benar merasa bersalah," ucap Abidzar Al-ghifari.
Akhirnya kerabat Abidzar Al-ghifari menenangkannya agar tak menyalahkan diri sendiri.