Kabar Vaksin Covid-19 yang Berhasil Diuji Coba Mulai Bermunculan, Ternyata Justru Begini Tanggapan yang Tak Disangka dari dr. Tirta, 'Tidak Bisa Mencukupi'

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 30 April 2020 | 14:15 WIB
Tanggapan dr. Tirta tentang uji coba vaksin yang mulai bermunculan. (Fabrikasimf)

Nakita.id - Virus corona masih menjadi persoalan serius bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Banyak korban berjatuhan bahkan meninggal dunia hanya karena kejamnya virus corona ini.

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang pasti dapat sembuhkan virus corona tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Dunia, Seorang Ahli Berani Sebut Vaksin Virus Corona Siap di Bulan September Tapi Baru Diberikan pada Sosok Ini

Namun, akhir-akhir ini mulai berembus kabar baik tentang uji coba vaksin di Amerika Serikat.

Bahkan Amerika kabarnya sudah mengujikan vaksin tersebut ke tubuh manusia. 

Ternyata hasilnya dapat menyembuhkan sekitar 125 orang pasien yang ada di negara tersebut.

Akhirnya penduduk Amerika pun berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk diuji coba vaksin tersebut. 

Kabar ditemukan vaksin virus corona tentu saja memberikan sepercik harapan bagi masyarakat.

Pasalnya dengan ditemukan vaksin tersebut artinya bisa dengan cepat membasmi virus corona. 

Namun, kabar kemunculan vaksin tersebut justru membuat dr. Tirta akhirnya angkat bicara. 

Baca Juga: Bukan dengan Obat atau Vaksin, Donald Trump Percaya Hal Tak Lumrah Ini Ampuh Sembuhkan Masyarakat AS yang Terkena Virus Corona, Apa?

Menurut dr. Tirta vaksin untuk virus corona ini harus melalui tahapan bio etik yang tidak mudah.

"Ketika sebuah vaksin ditetapkan cocok, itu yang ngomong langsung Edsment melalui tahap bio etik dan segala macam," kata dr. Tirta dalam akun Youtube Deddy Corbuzier.

"Tahap yang lama kan?," tanya Deddy. 

Menurut dr.Tirta pembuatan vaksin memang membutuhkan tahap yang lama hingga bertahun-tahun.

"Iya lama banget, 15 tahun pak," kata dr. Tirta

dr. Tirta pun mengatakan, uji coba vaksin dasarnya harus melalui proses yang cukup panjang. 

"Kita contoh BCG dan kawan-kawan, ada gerakan anti vaksin. Padahal vaksin-vaksin yang kita suntik kaya polio, tampak, BCG, hepatitis, dan kawan-kawannya itu melalui proses yang panjang apalagi ini virus," jelas dr. Tirta.

"Karena apa, pertama dia harus penellitian dulu, terus lolos dicek ke hewan, lolos baru dicek ke manusia," tambahnya. 

Baca Juga: Angka Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Maju, Benarkah Vaksin Sejak Bayi Ini Pengaruhnya?

dr. Tirta pun mengatakan, jika benar-benar ada vaksin yang tersedia belum tentu pula jumlahnya mencukupi.

"Tapi, kalau pun vaksinnya ada itu tidak bisa mencukupi semua negara, why? karena satu vaksin aja yang diproduksi di lab paling keren di dunia itu cuman bisa memproduksi sekitar 1-2 juta vaksin perminggu," tutup dr. Tirta.