Identitas Aslinya Sudah Terbongkar, Lucinta Luna Justru Lakukan Hal Tak Terduga Ini Saat Harus Menjalankan Ibadah Bulan Ramadan di Balik Jeruji Besi, 'Seperti Wanita Pada Umumnya'

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 30 April 2020 | 15:30 WIB
Abash dan Lucinta Luna (Instagram/@lucintaluna)

Nakita.id - Artis kontroversial Lucinta Luna masih harus menjalankan masa tahanannya akibat kasus penyalahgunaan narkotika.

Lucinta Luna diciduk oleh polisi saat berada di salah satu apartemen di bilangan Jakarta bersama sang kekasihnya Abash

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Deddy Corbuzier Akhirnya Bongkar Rahasia Soal Pelabrakan Lucinta Luna Terhadapnya Sebelum Terjerat Kasus Narkoba, Benar Hanya Settingan?

Bahkan akibat kasus penyalahgunaan narkotika pun, identitas Lucinta Luna yang selama ini ditutupi diungkap oleh pihak kepolisian. 

Pihak kepolisian pun mengungkap, bahwa Lucinta merupakan seorang pria bernama asli Muhammad Fatah. 

Bahkan pihak kepolisian pun berterus terang, bahwa Lucinta saat ini sudah melakukan operasi.

Di bulan Ramadan ini Lucinta masih harus mendekam di balik dinginnya jeruji besi karena kesalahannya. 

Meski begitu, Lucinta pun sudah sah menjadi wanita saat ini di mata pengadilan, jadi ia ditempatkan di sel wanita.

Baca Juga: Masih Harus Mendekam di Penjara Meski Sedang Gencarnya Wabah Virus Corona, Kini Justru Terkuak Kondisi Terbaru Lucinta Luna

"Dari putusan pengadilan, dia (Lucinta Luna) sudah disahkan jadi wanita, jadi sama-sama satu sel. Nggak ada sel khusus," terang Ema Puspita melansir dari Tribunnews.

Bahkan Ema pun mengatakan, saat ini Lucinta menjalankan ibadah di bulan Ramadan sama seperti wanita pada umumnya yang menggunakan mukena.

"Salat pakai mukena seperti wanita pada umumnya," lanjutnya. 

Pasalnya selama bulan Ramadan ini, Lucinta Luna dan tahanan lainnya memang diwajibkan melakukan pengajian, dan tadarusan.

Baca Juga: Sel Tahanan Lucinta Luna Bikin Salah Fokus, Warganet Soroti Kecantikan Para Napi, 'Cewek-Cewek Lapas pada Bening'

"Biasanya kami mengadakan pengajian, tadarusan di masjid, tapi karena ada virus corona, mereka (tahanan dan narapidana) tidak boleh berkumpul," ucap Ema kepada wartawan.

"Kalau mau tadarusan (mengaji), mereka melaksanakan seperti biasa sama seperti lainnya," pungkas Ema Puspita.