Bak Petir di Siang Bolong, Gara-gara Hal Ini, Wilayah Cimanggis Mendadak Jadi Zona Merah Virus Corona No 1 Seantero Kota Depok, Plt Camat: ‘Sebetulnya Kami Sudah Tegas juga’

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 30 April 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

Nakita.id – Tak terasa sudah satu bulan lebih wabah virus corona melanda Indonesia.

Hingga saat ini, penularan pun masih terjadi yang akhirnya menyebabkan jumlah pasien Covid-19 terus bertambah.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca Juga: Memaksa Tetap Kerja Padahal Berstatus PDP, Buruh di Surabaya Ini Sebarkan Virus Corona ke Satu Pabrik hingga 2 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Lainnya Positif

Gara-gara hal ini, kini Cimanggis menjadi wilayah zona merah nomor satu di Kota Depok.

Tak hanya itu, jumlah kasus di Cimanggis juga menjadi yang terbanyak seantero Depok.  

Wah, kira-kira karena apa ya, Moms?

Baca Juga: Muncul Banyak Obat Alternatif Disebut Sebagai Penangkal Virus Corona, Ahli dari UGM Beri Imbauan Penting Ini

Rupanya, yang menjadi penyebab Cimanggis mendadak menjadi zona merah nomor satu lantaran adanya sejumlah kendala dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Mengutip dari Kompas.com, Plt Camat Cimanggis, Supian Suri, mengatakan kebijakan tersebut menjadi tidak maksimal karena masih kurangnya kedisiplinan warga.

“Masalah kedisiplinan masyarakat bukan hal yang sederhana. Sebetulnya kami sudah tegas juga, tapi memang untuk memahamkan masyarakat bukan hal yang sederhana,” ujar Supian, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-aling, Denny Darko Ungkap Prediksi Kemenangan Indonesia Lawan Covid-19 yang Sudah di Depan Mata: Sebentar Lagi

Ia mengklaim, jajarannya bersama aparat Babinkabtibmas dan Babinsa sudah kerap berkeliling dan menertibkan keramaian.

Sayangnya, sejumlah warga Cimanggis disebut masih banyak yang ngotot berkerumun dengan berbagai dalih, mulai dari alasan mencari nafkah sampai menyelenggarakan ibadah bersama.

“Itu menjadi tantangan buat kami. Kami sudah lakukan itu (menjaga ketat rumah ibadah), tapi kemarin memang masih ada saja 1 atau 2 tempat ibadah yang ngotot menjalankan ibadah, masih ada yang ngotot salat tarawih di masjid,” ungkap Supian.

Baca Juga: Seolah Tak Betah Dirawat, Seorang Pasien Positif Virus Corona Sampai Nekat Kabur Lewat Jendela, Pihak Rumah Sakit: ‘Memang Dikenal Ngeyel, Sering Bantah Saran Petugas dengan Hadis’

Akan tetapi, kerumunan yang terjadi ternyata bukan hanya dijumpai di rumah ibadah.

Pasar tradisional yang selalu menjadi pusat keramaian juga dinilai belum cukup lengang meski PSBB sudah masuk periode dua.

“Pasar kan sebetulnya bukan objek yang dikecualikan, karena ini bagian dari kebutuhan utama masyarakat. Pemkot juga sudah membuat pasar tradisional dengan metode penjualan online, itu juga sudah jalan,” ujar Supian.

Baca Juga: Miris Lihat Para Artis yang Masih Nekat Banting Tulang di Tengah Wabah, Mbak You Mendadak Sebut Ada yang 'Terancam' dari Kehidupan Mereka di Tengah Pandemi Virus Corona

“Tapi tetap saja kita lihat pasar-pasar itu masih lumayan ramai. Memang sudah berkurang dibandingkan situasi normal, tapi dibandingkan harapan kita, masih lumayan ramai. Penurunannya belum signifikan,” sambungnya.

Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan oleh Pemerintah Kota Depok per Rabu (29/4/2020), total sudah ada 60 warga Cimanggis yang positif Covid-19, dan 5 di antaranya meninggal.

Data tersebut sontak menjadikan Kecamatan Cimanggis sebagai zona persebaran Covid-19 yang paling merah di Depok, disusul Kecamatan Pancoranmas, dan Sukmajaya.

Baca Juga: Muncul Kartu Tarot Pamungkas, Denny Darko Yakin Indonesia Akan Segera Cicipi Kemenangan Lawan Covid-19