Takut Virus Corona, Seisi Pasar Dibuat Kocar-kacir Saat Seorang Pembeli Sesak Napas dan Tewas Mendadak di Lapak Dagangan Usai Menawar Pisang, Ini yang Terjadi

By Yosa Shinta Dewi, Senin, 4 Mei 2020 | 15:54 WIB
Ilustrasi meninggal dunia (Kompas.com)

Nakita.id - Kondisi darurat Covid-19 di Indonesia memang tak bisa dipandang sebelah mata.

Bagaimana tidak, hingga berita ini ditulis angka pasien terjangkit Covid-19 mencapai 11 ribu.

Di tengah kondisi darurat ini, publik belakangan dibuat geger dengan insiden warga yang meninggal mendadak di tempat umum.

Kali ini, terjadi lagi seorang warga yang mendadak sesak napas dan tak sadarkan diri ketika sedang di tempat umum.

Baca Juga: Tak Bisa Mudik Akibat Pandemi, Para Mahasiswa Indonesia ini Ciptakan Robot untuk Basmi Covid-19 Hanya Dalam Waktu 30 Menit

Salah satu pengunjung pasar tradisional di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tiba-tiba tewas saat hendak membeli pisang.

Kronologi

Peristiwa yang terjadi Sabtu (2/5/2020) pukul 07.30 Wita ini bermula saat korban hendak membeli pisang di salah satu lapak Pasar Timurung, Desa Sanrangeng, Kecamatan Ajangngale, Kabupaten Bone.

Ia tiba tiba mengalami sesak napas dan terjatuh menimpa lapak dagangan.

Baca Juga: Malang Tak Bisa Ditolak, Gara-gara Diajak Orangtuanya ke Hajatan, Seorang Bayi yang Baru Berusia 40 Hari Malah Alami Gejala Virus Corona dan Akhirnya Meninggal Dunia

"Pas menawar satu tandang pisang tiba-tiba sesak napasnya dan jatuh jadi saya lari karena takut virus corona" kata pedagang pisang yang enggan identitasnya dipublikasikan.

Jenazah korban dievakuasi beberapa jam oleh petugas Gugus Depan Penanganan Covid-19.

Bukan Covid-19

Salah satu anggota Satuan Petugas (Satgas) desa Sanrangeng, Yusuf (30) memeriksa kondisi korban yang diketahui memiliki riwayat sakit akut.

Baca Juga: Tentang Karyawan Pabrik Rokok di Surabaya yang Terpapar Covid-19, Wali Kota Risma Ungkap Fakta Penyebabnya yang Bikin Miris

Beberapa penyakit yang diderita adalah asma dan stroke ringan kemudian menghubungi Satgas Covid-19 Kabupaten Bone untuk dievakuasi.

"Korban memiliki riwayat penyakit akut, asma dan stroke ringan dan meninggal di tempat dalam kondisi menghadap ke bawah" kata Yusuf melalui pesan singkat.

Sementara juru bicara Satgas Covid-19 Bone mengaku bahwa korban telah diperiksa secara medis.

Jenazah dimakamkan oleh keluarga

Baca Juga: Kisah Sehidup Semati, Pasangan Lansia Positif Virus Corona Ini Meninggal Dunia di Hari yang Sama, Kisahnya Bikin Haru

Diketahui penyakit korban tak ada kaitanya dengan Covid-19 sehingga korban dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Korban sudah lama memiliki riwayat penyakit akut.

"Dan menurut informasi dari keluarga bahwa korban tak memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar covid-19," kata drg Yusuf Tolo, Jubir Satgas Covid-19 Bone melalui pesan singkat.

Baca Juga: Memaksa Tetap Kerja Padahal Berstatus PDP, Buruh di Surabaya Ini Sebarkan Virus Corona ke Satu Pabrik hingga 2 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Lainnya Positif

Kabupaten Bone sendiri memiliki pasien positif Covid-19 berjumlah empat orang.

Keempat pasien tersebut merupakan klaster pesantren Temboro, Jawa Timur yang tengah menjalani perawatan medis di RSUD Tentiawaru Bone.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Sesak Napas, Pembeli Tewas Mendadak Saat Tawar Pisang, Pengunjung Pasar Geger)