Dalam jurnal Obesity, tim, yang terdiri dari peneliti dari Jerman dan AS, mengatakan bahwa lemak mungkin "berfungsi sebagai reservoir (wadah) vital".
Mereka berpendapat bahwa sel-sel yang mengandung lemak di paru-paru dapat menyebabkan pasien mengembangkan fibrosis paru, gangguan pernapasan akibat adanya jaringan parut dalam paru.
Menurut penelitian, hal itu cenderung mempengaruhi keparahan klinis Covid-19.
Selain membahas soal orang yang obesitas rentan terinfeksi Covid-19, beberapa peneliti sekarang percaya bahwa obat diabetes dapat melawan infeksi.
Tim mengatakan obat yang disebut thiazolidinediones (TZDs), yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes, dapat digunakan kembali untuk Covid-19.