Sumbernya Masih Jadi Misteri, Suara Dentuman Sangat Keras Kembali Terdengar, Apa Sebenarnya?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 12 Mei 2020 | 20:15 WIB
Ilustrasi suara dentuman terjadi lagi di Jawa Tengah (Twitter/HumasBMKG)

Nakita.id - Senin (11/5/2020) dini hari, beberapa wilayah di Jawa Tengah mengaku menderngar suara dentuman keras.

Hal itu menimbulkan rasa penasaran masyarakat karena sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bila suara dentuman di Jawa Tengah bukan berasal dari gempa bumi atau gunung meletus.

Saat masih jadi tanda tanya, Selasa (12/5/2020), lagi-lagi suara dentuman tersebut kembali terdengar.

Suara dentuman misterius yang terjadi di beberapa kota di Jawa Tengah, ternyata juga terjadi di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Juga: Fenomena Dentuman Misterius Kembali Buat Geger, Mbah Mijan Beberkan Dirinya Sempat Dihantui Mimpi Aneh Sesaat Sebelum Suara Tersebut Menggema, 'Siapa yang Dengar?'

Gunawan Adi, warga Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, mengungkapkan, dentuman tersebut kembali terdengar pada Selasa sekitar 01.00 WIB. "Suaranya sangat keras, 'brummm' tapi hanya sekitar 10-20 detik, lalu hilang lagi," jelasnya, Selasa (12/5/2020).

Sementara suara dentuman pada Senin (11/5/2020), diketahui sekitar 24.00 WIB.

Dia mengatakan, setelah mendengar suara dentuman tersebut, beberapa warga sempat penasaran dan berupaya mencari tahu asal suara.

"Namun karena tidak ketemu asal suara tersebut, warga kemudian melanjutkan ronda," kata Gunawan.

"Ya penasaran asal suara tersebut karena memang terdengar keras tapi tidak ada jejak atau sisanya. Kalau ban meletus kan ada bekasnya, ini tidak ada sama sekali," paparnya.

Gunawan mengatakan, meski ada suara keras, tapi tidak ada laporan rumah atau bangunan yang rusak.

Sementara di Kabupaten Semarang, suara dentuman tersebut juga terdengar di wilayah Pabelan.

"Saya dengar sekitar pukul 01.00. Suaranya tidak lama, hanya sekitar 10 detik. Tapi mirip suara trafo meledak, tapi menggelegar," ujar seorang warga.

Baca Juga: Sempat Geger Bunyi Dentuman Misterius Setelah Anak Gunung Krakatau Meletus, Om Hao Akhirnya Bongkar Makna Sebenarnya hingga Sosok yang Memberikannya Isyarat

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).

"Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa" jelas Achadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.

Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.

Ada pun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono juga memastikan bahwa sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik.

Kemungkinan penyebab suara dentuman

Baik Achadi maupun Daryono mengungkapkan sejumlah kemungkinan yang menyebabkan munculnya suara dentuman.

Baca Juga: Suara Dentuman Bikin Geger Warga, Ahli dan Paranormal Ini Bocorkan Dugaan Penyebabnya, Ada Apa?

Achadi menyebutkan, indikasi awal suara dentuman apabila terdengar secara terpisah dan dalam waktu berlainan adalah suara petir.

"Bisa jadi merupakan suara petir. Namun apabila terdengar secara bersamaan atau ada perbedaan waktu yang relatif kecil dan dalam area yang luas, maka perlu kajian lebih lanjut," kata Achadi.

Ia mengungkapkan, banyak faktor yang bisa menyebabkan suara dentuman tersebut.

"Beberapa sumber suara yang bisa memicu, antara lain sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika terbang melebihi kecepatan suara," ujar dia.

Sementara itu, Daryono menjelaskan, ada kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa yang memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Kemungkinan lainnya berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

"Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi," kata Daryono.

"Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu. Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Suara Dentuman di Jawa Tengah, Apakah Itu? Ini Penjelasan BMKG", dan "Dentuman Misterius di Jateng, Kembali Didengar Warga Salatiga pada Selasa Dini Hari"