Koleksi Jejak-jejak Sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg yang Menjadi Saksi dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 14 Mei 2020 | 05:45 WIB
Koleksi Jejak-jejak Sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg yang Menjadi Saksi dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. (Freepik/v.ivash)

Nakita.id - Ternyata ada koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Seperti diketahui materi belajar dari rumah TVRI untuk kelas 4, 5, dan 6 SD adalah tentang sejarah perang.

Di mana kali ini perang dibahas adalah Perang Gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman di masa lalu.

Baca Juga: Apa Manfaat Membaca Buku dari Kisah Mohammad Hatta? Jawaban Soal Membaca itu Asyik, Materi Belajar dari Rumah TVRI Rabu 13 Mei 2020

Perang yang satu ini ada karena Jenderal Sudirman dan pasukannya bersikeras melawan Belanda agar bisa mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Melalui perang ini juga jadi banyak koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg.

Ini dia koleksi sejarah yang menjadi saksi bisu Perang Gerilya milik Jenderal Sudirman.

- Keris Kiai Slamet

Baca Juga: Ringkasan Materi Matematika Itu Menyenangkan, Mulai dari Sejarah Hingga Manfaat Matematika dalam Kehidupan Sehari-Hari Belajar dari Rumah TVRI Jenjang SMA

- Kendil Dalung

- Sarung Keris

- Sepatu

- Meja dan Kursi Tamu

- Tempat Tidur

- Perlengkapan Dapur

Baca Juga: Teknik Atau Metode Menghafal Seru yang Baru dalam Usaha Memahami Suatu Materi Matematika, Jawaban Soal Matematika Itu Menyenangkan Belajar dari Rumah TVRI Rabu, 13 Mei 2020

Seperti diketahui jiwa patriotisme dan loyalitasnya pada tanah air membawa Jenderal Sudirman melakoni perang Gerilya ini.

Meski dalam keadaan sakit juga ia tetap berada di garis terdepan untuk berperang melawan tentara Belanda bersama pasukannya.

Mereka berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya demi memecah konstentrasi tentara Belanda.

Selain itu Jenderal Sudirman bersama pasukannya juga bergerak diam-diam di dalam hutan untuk 'menyergap' para penjajah itu.

Berbulan-bulan pindah kesana-kemari akhirnya Jenderal Sudirman yang sudah tidak bisa berjalan pulang ke Yogyakarta.

Seperti diketahui, ada akhir perang tersebut Jenderal Sudirman mengidap penyakit TBC atau Tuberkulosis.

Baca Juga: Rangkuman materi Membaca itu Asyik, Program Belajar dari Rumah untuk Siswa SMP Kelas 7, 8, dan 9

Hal itu membuatnya tak bisa berjalan dan harus digotong menggunakan tandu oleh pasukannya secara bergantian.

Jenderal Sudirman pun wafat pada tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun.

Lalu beliau diangkat menjadi pahlawan nasional pada tanggal 10 Desember 1964.

Itulah koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.