Jadi Topik Hangat Saat Lebaran, 3 Penyakit Ini Ternyata Masih Sering Salah Dipahami oleh Banyak Orang, Ini Fakta Sebenarnya Menurut Dokter

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 24 Mei 2020 | 09:30 WIB
Ilustrasi hipertensi (Freepik.com)

Nakita.idLebaran menjadi momen yang amat dinanti seluruh umat muslim setelah berpuasa.

Selain bersilaturahmi, Lebaran juga biasanya diisi dengan obrolan bersama sanak saudara membicarakan banyak hal.

Menariknya, salah satu topik obrolan yang sering dibicarakan saat Lebaran ternyata adalah  penyakit.        

Hal ini disadari oleh Dr. Ari Fahrial Syam, seorang akademisi dan praktisi klinis yang gemar menulis di blog-nya.

Baca Juga: #FamilyQuality: Jelang Hari Raya Idulfitri, Ajarkan Si Kecil Makna Momen Lebaran dengan 3 Kegiatan Menarik Berikut Ini

Dalam tulisan yang dibagikannya ke awak media, Dr. Ari membeberkan tiga kondisi kesehatan yang paling hangat dibicarakan saat Lebaran. Apa saja ya?

1. Kadar kolesterol tinggi

Banyak orang yang salah mengira dan mengidentikkan kadar kolesterol tinggi dengan berat badan yang berlebih.

Alhasil, tidak sedikit yang bertanya-tanya, mengapa mereka mengalami kondisi ini ketika berperawakan kurus.

Melalui tulisannya, Ari menyampaikan bahwa berat badan tidak selalu berkorelasi dengan kadar kolesterol darah.

Baca Juga: Bukti Kreatifnya Warganet di Negeri Berflower, Lihat Meme Mudik Lebaran Baper 2020 Ini yang Bisa Hibur Moms di Rumah

Kadar kolesterol tinggi bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari faktor genetik, diet tinggi lemak dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, tidak suka sayur dan buah-buahan, dan juga kurang bergerak.

Apabila Moms memiliki kadar kolesterol yang tinggi, sebaiknya mulai berhati-hati.

Sebab, kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan perlemakan hati (fatty liver) dan gangguan pada pembuluh darah jantung atau otak.

“Apalagi jika merokok, laki-laki, (dan) umur di atas 40 tahun, maka risiko untuk terjadi serangan jantung atau stroke menjadi lebih tinggi,” tulis Ari.

Baca Juga: Tampil Beda di Hari Raya Yuk Dads! Ganti Baju Koko Lebaran 2020 dengan Pakaian Untuk Tampil Lebih Modis dan Berbeda

2. Hipertensi

Sekitar 25-30 persen orang dewasa Indonesia menderita hipertensi.

Dengan adanya data tersebut, Ari pun tak heran bila banyak orang yang mengkhawatirkan tekanan darahnya meningkat.

Salah satu pertanyaan terkait kondisi ini yang paling sering terlontar adalah soal efek obat hipertensi, apakah bila dikonsumsi terus-menerus bisa merusak ginjal?

“Jawaban saya sebaliknya. Obat darah tinggi harus dikonsumsi jangka panjang agar ginjal kita tidak rusak,” tulis Ari.

Baca Juga: Pilih Transaksi Pakai Kartu Kredit? Yuk Cari Tahu Kiat Belanja Online Baju Lebaran Agar Aman

Pasalnya, obat hipertensi yang tidak diminum secara teratur justru akan membuat tekanan darah menjadi tidak terkontrol.

Lebih lanjut, Dokter Ari mengatakan, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi kerusakan ginjal dan pembengkakan jantung yang berujung pada gagal jantung (dekompensasi kordis).

Selain soal obatnya, makanan yang harus dihindari penderita hipertensi juga sering menjadi pertanyaan.

Ari menyarankan untuk menghindari makan yang asin atau mengandung sodium tinggi.

Baca Juga: Meme Mudik Lebaran Lucu 2020 Bisa Jadi Hiburan, Ini Sederet Kegiatan yang Dapat Dilakukan di Rumah Aja Selama Idulfitri

“Termasuk juga makanan gurih yang banyak mengandung monosodium glutamat, karena jelas mengandung natrium, sehingga harus dibatasi asupannya ketika tekanan darah kita sedang tinggi,” jelasnya.

Selain itu, penderita hipertensi juga harus menghindari minuman yang berkafein, seperti minuman berenergi dan kopi.

3. Asam urat tinggi

Sebelum mengeluhkan asam urat yang tinggi, pastikan dulu apakah Moms benar-benar memilikinya atau tidak.

Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melaksanakan pemeriksaan kadar asam urat darah.

Baca Juga: Siapkan Baju Lebaran 'Quirky' ala Tantri Namirah, Hari Raya Jadi Penuh Warna Meski di Rumah Aja!

Ari menjelaskan kondisi asam urat tinggi dapat menyebabkan serangan radang gout (gout arthritis) yang tidak ditandai dengan pegal-pegal; melainkan bengkak, kemerahan dan nyeri pada jempol kaki.

Biasanya, orang-orang dengan asam urat tinggi sudah tahu untuk menghindari masakan jeroan, seperti ati ampela, paru, otak, usus, tunjang, dan babat ketika Lebaran.

Bukan tanpa alasan, masakan tersebut sebaiknya dihindari lantaran kaya akan purin yang bisa menyebabkan kadar asam urat menjadi tinggi.

Baca Juga: Moms, Persiapkan Hidangan Lebaran Istimewa Nanti dengan Ikuti Kursus Masak Online Sajian Sedap, Memasak Jadi Mudah

Sayangnya, masih saja beredar informasi bahwa penderita asam urat tinggi tidak diperbolehkan mengonsumsi sayur-sayuranan hijau.

Ari menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah tepat. Kacang-kacangan hanya perlu dihindari oleh orang-orang yang kadar asam uratnya di atas 10 mg/dl.

Sebagai informasi, kadar asam urat normal untuk laki-laki adalah di atas 7 mg/dl, sedangkan untuk perempuan adalah di atas 6 mg/dl.

Baca Juga: Ini Beberapa Situs untuk Moms yang Ingin Belanja Murah Online Baju Lebaran Selama Pandemi Covid-19