Ironis, Warga di Wilayah Zona Merah Ini Justru Tolak Keras Jalani Rapid Test karena Kelewat Takut dan Khawatir Akan Dibully Bila Hasilnya Positif, 'Takut Dikucilkan'

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 20 Mei 2020 | 18:15 WIB
Potret warga Pademangan menolak rapid test. (Tangkapan layar/ KompasTv)

Nakita.id - Salah satu wilayah di DKI Jakarta yang terkonfirmasi banyak terdapat kasus positif corona adalah Pademangan, Jakarta Utara

Pademangan juga dinilai sebagai wilayah paling tinggi kasus corona di DKI Jakarta. 

Melihat hal tersebut, membuat camat Pademangan gencar melakukan rapid test.

Baca Juga: Sang Suami Dua Bulan Rutin Aktivitas di Luar Rumah, Marsha Natika Khawatir dengan Hasil Rapid Testnya, Adik Zaskia Adya Mecca: 'Kita Semua Deg-degan'

Sejauh ini kurang lebih sudah ada 1.545 warga yang melaksanakan rapid test. 

Berdasarkan pemeriksaan rapid test tersebut ada sekitar 150 orang yang positif. 

Sedangkan yang masih menunggu hasil pemeriksaan ada sekitar 79 orang lagi.

Wilayah Pademangan Barat lah yang paling banyak ada sekitar 115 orang dari total korban yang positif. 

Namun, mirisnya banyak warga yang melakukan penolakan keras terhadap camat Pademangan yang hendak melakukan rapid test.

Banyak warga yang tidak ingin menjalankan rapid test atau test corona tersebut.

Baca Juga: Beranikan Diri Jalani Rapid Test Covid-19 Meski Didera Rasa Takut, Hasil Tes Okie Agustina dan Suami Banjir Doa Warganet

Camat setempat berterus terang penolakan yang dilakukan warga memang relatif sering.

Alasan warga menolak dilakukan rapid test karena takut dikucilkan apabila dinyatakan positif nanti.

"Ya penolakan tersebut memang relatif sering, teman-teman itu merasa kalau sampai mereka dinyatakan positif takut dikucilkan, akan mendapatkan perundungan atau bullying. Maka itu lah yang menyebabkan mereka enggan melakukan rapid test," ujar Mumu Mujtahid melansir dalam KompasTv.

Mumu mengaku, sejauh ini ia bekerja sama dengan elemen masyarakat dan juga puskesmas untuk memberi pemahaman kepada warga.

Mumu juga mengingatkan, agar warga Pademangan tetap berada di rumah saja demi kebaikan bersama.

"Tapi kami, bekerja sama dengan elemen masyarakat memberikan pemahaman dari puskesmas juga akan mengingatkan tetap sabar, dan tertib di rumah karena kalau sudah tertib di rumah akan sembuh dan negatif dari covid-19," tutup Mumu.

Baca Juga: Dimakamkan di Hari Ulang Tahunnya, Bupati Daerah Ini Meninggal Dunia Usai Jadi PDP Covid-19 Tapi Hasil Rapid Test Negatif, Kok Bisa