Siap Bangkitkan Sektor Pariwisata, 7 Negara di Dunia Ini Akan Buka Kembali Kunjungan untuk Turis, Indonesia Salah Satunya?

By Ine Yulita Sari, Sabtu, 6 Juni 2020 | 17:30 WIB
7 Negara di Dunia yang Akan Buka Pariwisata, Indonesia Salah Satunya? (Freepik.com)

Nakita.id - Pembatasan perjalanan selama lebih kurang tiga bulan ke belakang untuk menekan penyebaran virus corona telah memukul industri pariwisata dunia.

Kini, menyonsong era new normal atau kenormalan baru, sejumlah negara berencana membuka kembali destinasi wisatanya.

Seiring dengan itu, tempat wisata juga dibuka di beberapa negara. Awal bulan Juni, Uni Eropa meluncurkan rencana membuka kembali perbatasan internalnya di waktu musim panas.

Baca Juga: Siap Pulih dari Keterpurukan Akibat Virus Corona, Vietnam Sudah Berani Buka Tempat Wisata Bagi Wisatawan Domestik

Sementara itu negara-negara seperti Estonia, Latvia dan Lithuania telah membentuk "travel bubbles", yang mengangkat pembatasan bagi warga negara masing-masing.

Sejumlah pulau Karibia sedang bersiap untuk membuka pintu bagi pengunjung asing pada Juni ini.

Sementara negara seperti Meksiko dan Thailand berencana untuk membuka kembali wilayah demi wilayah dalam beberapa minggu mendatang.

Berikut ini beberapa negara di dunia yang telah dan akan membuka pariwisatanya dikutip dari Kompas.com menurut CNN Travel, Kamis (4/6/2020).

1. Siprus

Baca Juga: Aktif Jadi Aktivis Pecinta Lingkungan, Leonardo DiCaprio Dilirik Jadi Calon Duta Pariwisata Labuan Bajo

Siprus sangat ingin mendapatkan industri pariwisata kembali ke jalurnya. Pemerintah Siprus bahkan menanggung biaya para wisatawan.

Biaya untuk penginapan, makanan, minuman, dan obat-obatan akan diberikan kepada wisatawan yang terkena virus corona atau Covid-19 selama kunjungan mereka ke Siprus.

Pejabat juga telah menetapkan rumah sakit dengan 100 tempat tidur untuk wisatawan asing yang hasil tesnya positif.

Sementara hotel karantina yang terdiri dari 500 kamar akan disediakan untuk keluarga pasien dan kontak dekat.

Jadi wisatawan hanya perlu menanggung biaya transfer bandara dan penerbangan repatriasi.

Menteri Transportasi Siprus Yiannis Karousos mengumumkan hotel di negara itu dibuka kembali mulai 1 Juni dan perjalanan udara internasional akan dimulai kembali pada 9 Juni.

Tapi wisatawan yang akan masuk Siprus harus menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19. Selain itu mereka juga dicek suhunya saat datang.

2. Indonesia

Baca Juga: Pasang Tarif PA Sampai Dua Digit, Terkuak Muncikari Eks Putri Pariwisata Masih Berstatus Mahasiswa, Satu Jaringan Kasus Vanessa Angel?

Bali dinilai juga telah berhasil menahan wabah virus corona dengan kurang dari 350 kasus dan 4 kematian.

Pemerintah Indonesia berharap dapat menerima wisatawan lagi pada Oktober mendatang asalkan tingkat infeksi tetap rendah.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan kemungkinan Yogyakarta akan dibuka terlebih dahulu bersama dengan Kepulauan Riau.

Tidak jelas apa persyaratan untuk masuk jika pembatasan dicabut akhir tahun ini, atau apakah Bali akan menerima wisatawan dari daerah yang terkena dampak pandemi.

Namun, pejabat pariwisata telah menyerukan "travel bubble" untuk diterapkan antara Bali dan Australia.

3. Thailand

Thailand telah lama menjadi tujuan utama bagi para pelancong, dan menerima hampir 40 juta wisatawan asing tahun lalu.

Namun, pengunjung telah dilarang memasuki salah satu negara di Asia Tenggara tersebut sejak Maret karena pandemi.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan pembukaan tempat wisata akan melihat situasi wabah.

Paling cepat dibuka lagi pada kuartal keempat tahun ini. Lanjutnya, akan ada batasan pada siapa yang dapat mengunjungi negara dan daerah mana yang dapat dikunjungi setelah pembatasan dilonggarkan.

Baca Juga: Dari Vanessa Angel hingga Putri Pariwisata PA Tersandung Prostitusi Online, Psikolog Angkat Bicara Soal Fenomena Artis Terjun ke Bisnis Esek-esek

"Kami tidak akan membuka sekaligus. Kami masih dalam siaga tinggi, kami belum bisa menurunkan penjagaan kami," katanya.

Pemerintah berencana memberikan paket wisata jangka panjang di daerah-daerah terpencil.

Hal itu memudahkan pemantauan kesehatan pada para wisatawan.

Perbatasan Thailand ditutup hingga saat ini. Penerbangan internasional komersial dilarang hingga 30 Juni.

4. Perancis

Perancis adalah negara yang paling banyak dikunjungi di dunia sebelum pandemi virus corona.

Tapi sekarang Perancis membatasi semua perjalanan tidak pentingnya.

Selain itu wisatawan yang memasuki negara tersebut kecuali warga negara Uni Eropa atau kedatangan dari Inggris, akan dikenakan karantina 14 hari wajib hingga setidaknya 24 Juli.

Pemerintah telah membuka lockdown perlahan-lahan. Mulai dari mengizinkan perjalanan mobil hingga 100 kilometer, pantai-pantai mulai dibuka kembali, tapi tidak terburu-buru menerima wisatawan internasional.

Selain itu, diumumkan pada 29 Mei bahwa museum yang paling banyak dikunjungi di negara itu, Louvre, akan dibuka kembali pada 6 Juli.

Baca Juga: Kerap Dijodoh-jodohkan dengan Amy Qanita oleh Nagita Slavina, Sule Beberkan Fakta Mencengangkan: 'Mama Amy Sudah Punya Pacar', Siapa?

Meskipun beberapa bisnis telah diberi izin untuk membuka kembali, hotel, bar, restoran, dan kafe di negara itu akan tetap ditutup setidaknya sampai 2 Juni.

Hotel-hotel di negara itu akan bergantung pada pariwisata domestik setelah dibuka kembali, karena semua tanda menunjukkan bahwa pelancong internasional tidak akan dapat masuk untuk masa mendatang.

5. Yunani

Pariwisata menyumbang hampir 20 persen dari produk domestik bruto Yunani. Negara ini telah berhasil mempertahankan jumlah kasus virus corona tetap rendah dengan lockdown ketat sejak dini.

Karena itu, Yunani berencana mengizinkan para wisatawan kembali pada 15 Juni. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan penerbangan internasional langsung ke Yunani perlahan-lahan akan dibuka mulai 1 Juli.

Wisatawan dari 29 negara yang ditunjuk tidak lagi diminta untuk tes Covid-19 atau masuk karantina saat datang.

Tapi selain itu masih perlu tes dan karantina. Namun, Menteri Pariwisata Haris Theoharis telah mengindikasikan pejabat kesehatan akan melakukan tes di tempat bila perlu.

6. Meksiko

Di Meksiko, pariwisata rencananya akan dibuka beberapa minggu lagi. Pembukaan dilakukan bertahap.

CEO WTTC Gloria Guevara mengatakan rencananya wisatawan domestik akan diizinkan berwisata lebih dahulu. Kemudian diikuti wisatawan dari AS dan Kanada, baru wisatawan dari seluruh dunia.

Perbatasan antara perbatasan AS dan Meksiko ditutup untuk perjalanan tidak penting hingga setidaknya 22 Juni. Sementara itu Los Cabos akan memulai rencana 5 fase untuk menghidupkan kembali pariwisata pada bulan Juni.

Direktur pelaksana Dewan Pariwisata Los Cabos Rodrigo Esponda mengatakan ia berharap dapat menerima baik wisatawan internasional maupun domestik pada bulan Agustus dan September.

Namun, tujuan pantai Riviera Nayarit, yang terletak di utara Puerta Vallarta, saat ini belum memiliki rencana untuk segera dibuka bagi wisatawan.

7. Turki

Baca Juga: Tarif Kemolekan Putri Pariwisata Semalam Disandingkan dengan Vanessa Angel, Terungkap Tata Cara Mucikari Jual PA dengan Harga Mahal

Turki menghasilkan lebih dari 34,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 488 triliun dari sektor pariwisata pada 2019. Mereka ingin segera kembali dalam bisnis.

Menteri Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy berencana untuk memulai kembali pariwisata domestik pada akhir Mei dan menerima pengunjung internasional dari pertengahan Juni.

Turki telah menetapkan pedoman baru untuk fasilitas hotel dan resornya, seperti pemeriksaan suhu di pintu masuk dan setidaknya 12 jam ventilasi kamar setelah check out.

Para tamu juga akan diminta untuk memakai masker wajah dan menjaga jarak sosial. Pembatasan perjalanan antarkota telah dicabut.

Sementara itu restoran, kafe, taman, dan fasilitas olahraga diizinkan untuk dibuka kembali mulai 1 Juni, bersama dengan pantai dan museum.

Lalu Grand Bazaar Istanbul, salah satu pasar terbesar di dunia, juga bersiap untuk membuka kembali pertama kalinya dalam dua bulan pada 1 Juni.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Negara di Dunia yang Akan Buka Pariwisata, Indonesia Salah Satunya"