Tak Bermaksud Menakut-nakuti, Ahli Dunia Ungkap Hasil Penelitian Bahwa Pria Botak Berpeluang Besar Meninggal karena Virus Corona, Ini Biang Keroknya

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 6 Juni 2020 | 14:47 WIB
Ilustrasi virus corona (freepik)

Dalam satu penelitian terhadap 122 pasien, 79 persen pria yang dites positif di tiga rumah sakit Madrid botak.

Hasil penelitian itu diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology.

Sebuah penelitian sebelumnya terhadap 41 pasien di Spanyol menemukan 71 persen korbannya adalah pria botak.

Perlu dicatat bahwa ini adalah studi skala relatif kecil dan para ilmuwan mengatakan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Baca Juga: Tanda-tanda Pandemi Corona Segera Berakhir Memang Benar Adanya, Ilmuwan Dunia Bagikan Hasil Penelitian yang Melegakan Bahwa Virus Corona Kian Melemah, Ini Buktinya

Tingkat latar belakang kebotakan pada pria kulit putih pada usia yang sama dengan yang diteliti adalah antara 31 dan 53 persen - penurunan yang signifikan.

Sementara itu uji coba terpisah telah diluncurkan oleh Matthew Rettig, ahli onkologi di Los Angeles, AS, untuk menguji efek obat sujud - mengurangi kadar androgen - pada virus corona di LA, Seattle dan New York.

Studi lain di Veneto, Italia, dari 9.280 pasien ditemukan pria dengan kanker prostat yang menggunakan terapi kekurangan androgen hanya seperempat sakit karena Covid-19 dibandingkan mereka yang menggunakan perawatan lain.

Artikel ini sudah tayang di Wartakota dengan judul:PENELITIAN Terbaru Pria Botak Lebih Berisiko Meninggal karena Virus Corona, Pengaruh Hormon Androgen