Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Virus Corona Belum Usai Sejumlah Warga di Wilayah Ini Justru Terserang Penyakit Tak Biasa

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 12 Juni 2020 | 05:45 WIB
Luka pada tangan warga. (Tangkapan layar Youtube/ Kompas Tv)

Nakita.id - virus corona sudah berbulan-bulan mewabah di Indonesia.

Hingga sampai saat ini pemerintah, tenaga medis, dan juga masyarakat sedang bahu-membahu memerangi wabah virus corona.

Hingga sampai saat obat dan vaksin dari virus corona belum juga ditemukan.

Baca Juga: Badai Virus Corona Belum Juga Usai, WHO Mengimbau Masyarakat untuk Hati-Hati dengan Virus Lain Ini yang Juga Sudah Memakan Korban Jiwa

Bahkan korban akibat virus corona yang tidak bisa terselematkan setiap harinya terus bertambah.

Belum selesai virus corona di tangani, beberapa warga di Goronralo justru terserang penyakit tak biasa.

Penyakit tersebut adalah penyakit antraks. Antraks merupakan penyakit penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Melansir dari kanal Youtube KompasTv, ada 11 warga di desa Daeena, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Gejala klinis yang dialami 11 warga tersebut terdapatnya luka dibagian mata dan juga lengan.

Baca Juga: Waspada, Kasus Positif Antraks Ditemukan di Gunungkidul, Ini Gejala Antraks pada Manusia

Jumlah warga yang mengalami antraks diketahui meningkat saat petugas kesehatan melakukan pemeriksaan.

Jika didiamkan luka dari penyakit antraks ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya.

Untuk mencegah penyakit antraks tidak menular kemana-mana petugas Puskesmas Limboto Barat langsung melakukan pengobatan.

Sejumlah warga yang terinfeksi penyakit antraks ini pun langsung diperksa oleh petugas kesehatan.

Terlihat ada beberapa warga yang terlihat seperti adanya luka bakar pada bagian tangan.

Namun, ada pula yang matanya membengkak akibat penyakit antraks tersebut.

Baca Juga: Waspada! Penyakit Antraks Kembali Ditemukan pada Sapi dan Kambing di Gunungkidul

Namun, saat dilakukan pengontrolan beberapa warga lukanya sudah ada yang kering.

"Kemarin kami sudah melakukan pengobatan, untuk mengontrol warga yang sudah datang, saat dilakukan pemeriksaan ada beberapa warga yang lukanya sudah cukup kering," ujar Fatmawati Palilati selaku kepala Puskesmas Limboto Barat.