Bukti Kejamnya Hoaks, Rombongan Warga Bawa Senjata Tajam Ini Beringas Ingin Bakar Puskesmas Sampai Kejar dan Cegat Ambulans Demi Ambil Paksa Jenazah Positif Corona

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 13 Juni 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi pasien virus corona (Freepik)

Pengaruh hoaks

"Akhir-akhir ini semakin banyak tekanan dan ancaman kepada petugas medis dan dokter. Bahkan ada yang mau membakar Puskesmas," ungkapnya.

Kejadian lainnya, kata Syaiful, unjuk rasa warga Kecamatan Waru karena tidak mau RSUD Waru dijadikan sebagai tempat observasi pasien Covid-19.

Beberapa kejadian tersebut, menurut Syaiful, karena masyarakat terpengaruh informasi hoaks yang disebarkan di media sosial.

"Masyarakat mulai tidak percaya dengan corona karena informasi hoaks di media sosial. Kami para dokter dan tenaga medis sering mendapat ancaman fisik dan psikologi," kata Syaiful.

Baca Juga: Kisahnya Menyayat Hati, Wanita Ini Meronta, Berteriak hingga Cegat Mobil Petugas Saat Bawa Jenazah Ibunya yang Saat Itu Berstatus PDP

Karena semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap adanya wabah virus corona, jumlah pasien positif dan PDP semakin hari di Kabupaten Pamekasan semakin bertambah.

Ruang isolasi sudah tidak mampu menampung pasien lagi.

Petugas medis juga mulai kewalahan melayani pasien.

Ditambah lagi pasien yang sedang diisolasi, sering berbuat ulah seperti mengamuk, mencaci maki tenaga medis, dan minta pulang meskipun belum sembuh.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:  Imbas Hoaks di Pamekasan, Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dan Puskesmas Hampir Dibakar