Bukti Kejamnya Hoaks, Rombongan Warga Bawa Senjata Tajam Ini Beringas Ingin Bakar Puskesmas Sampai Kejar dan Cegat Ambulans Demi Ambil Paksa Jenazah Positif Corona

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 13 Juni 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi pasien virus corona (Freepik)

Nakita.id - Ada saja oknum tak bertanggung jawab yang mencari kesempatan dalam kesempitan.

Tak kalah kejam ketimbang wabah virus corona, kabar hoaks nyatanya masih jadi musuh besar bagi banyak orang.

Bagaimana tidak, tidak sedikit yang membawa pengaruh buruk bagi sebagian masyarakat. 

Kali ini terjadi lagi imbas hoaks yang enggak main-main.

Baca Juga: Viral Banyak Keluarga Nekat Ambil Paksa Jenazah Positif Corona, Dokter Paru Peringatkan Keras Deretan Bahaya yang Bisa Ditimbulkan: ‘Sekeluarga Bisa Kena!’

Kronologi

Peristiwa pengambilan jenazah pasien Covid-19 terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Pasien berinisial S (60) asal Kecamatan Waru, saat jenazahnya dikirim ke lokasi pemakaman untuk dikuburkan dengan protokol Covid-19, tiba-tiba diambil paksa di tengah jalan.

Ketua Penanggulangan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat menjelaskan, petugas yang sedang mengirim jenazah ke Kecamatan Waru pada Kamis (11/6/2020), dicegat di tengah jalan oleh warga.

Baca Juga: Sampai Bikin Tenaga Medis Angkat Tangan, Ratusan Pengemudi Ojol di Surabaya Bar-bar Geruduk Rumah Sakit untuk Jemput Paksa dan Makamkan Sendiri Jenazah Temannya yang PDP Covid-19

Mobil ambulans dicegat, jenazahnya diambil dan petugas disuruh pulang ke rumah sakit bersama dengan mobil yang membawa jenazah.

"Kejadiannya dua hari yang lalu. Petugas dicegat, jenazahnya diambil.  Alasannya mau dikuburkan sendiri oleh warga karena tidak mau pakai protokol Covid-19," ujar Syaiful Hidayat, Sabtu (13/6/2020).

Ilustrasi jenazah Covid-19.

Selain dicegat, petugas juga diancam menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: Sempat Bar-bar Jemput Jenazah PDP Sambil Bawa Senjata Tajam, 100 Warga Jadi ODP Secara Bersamaan, Begini Kisahnya

Jika jenazah tidak diserahkan, mereka akan merusak mobil ambulans yang membawa jenazah dan akan melukai petugas.

"Daripada petugas terluka dan ambulans dirusak, mereka mengalah dan pulang," ungkap Syaiful Hidayat.

Selain kejadian pengambilan jenazah secara paksa, Syaiful mengungkapkan ada warga yang mengancam akan membakar sebuah Puskesmas di Kecamatan Tlanakan.

Ratusan massa mendatangi Puskesmas karena tidak terima ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

"Saat jenazah mau dikirim ke RSUD Smart Pamekasan untuk dimandikan dengan protokol Covid-19, warga berdemonstrasi.

Baca Juga: Peti Jenazah Pasien PDP Covid-19 Jatuh Terbalik Saat Hendak Dikuburkan, Pihak Keluarga Justru Marah dan Langsung Ikut Turun Memakamkan

Pengaruh hoaks

"Akhir-akhir ini semakin banyak tekanan dan ancaman kepada petugas medis dan dokter. Bahkan ada yang mau membakar Puskesmas," ungkapnya.

Kejadian lainnya, kata Syaiful, unjuk rasa warga Kecamatan Waru karena tidak mau RSUD Waru dijadikan sebagai tempat observasi pasien Covid-19.

Beberapa kejadian tersebut, menurut Syaiful, karena masyarakat terpengaruh informasi hoaks yang disebarkan di media sosial.

"Masyarakat mulai tidak percaya dengan corona karena informasi hoaks di media sosial. Kami para dokter dan tenaga medis sering mendapat ancaman fisik dan psikologi," kata Syaiful.

Baca Juga: Kisahnya Menyayat Hati, Wanita Ini Meronta, Berteriak hingga Cegat Mobil Petugas Saat Bawa Jenazah Ibunya yang Saat Itu Berstatus PDP

Karena semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap adanya wabah virus corona, jumlah pasien positif dan PDP semakin hari di Kabupaten Pamekasan semakin bertambah.

Ruang isolasi sudah tidak mampu menampung pasien lagi.

Petugas medis juga mulai kewalahan melayani pasien.

Ditambah lagi pasien yang sedang diisolasi, sering berbuat ulah seperti mengamuk, mencaci maki tenaga medis, dan minta pulang meskipun belum sembuh.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:  Imbas Hoaks di Pamekasan, Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dan Puskesmas Hampir Dibakar