Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, mengatakan bahwa terdapat berbagai kondisi atmosfer yang menyebabkan hujan lebat dan berakibat banjir bandang di Gorontalo dan sekitarnya ini.
1. Fenomena Shearline
Agie berkata bahwa salah satu kondisi atmosfer yang menyebabkan banjir bandang di Gorontalo adalah fenomena Shearline atau belok angin yang kuat dan menyebabkan penumpukan massa udara.
2. Hujan lama
Meluapnya sungai Bone, disebutkan terjadi akibat hujan dengan durasi yang cukup lama yaitu sekitar 11 jam pada tanggal 11 Juni 2020, sejak pukul 17.00 UTC (pukul 01.00 WITA) hingga pukul 04.40 UTC (pukul 12.40 WITA).
3. Kondisi regional cuaca
Kondisi regional cuaca yang terjadi adalah adnya interaksi tidak langsung antara atmosfer di wilayah Gorontalo dengan bibit badai tropis di philipina.
"Meskipun cukup jauh, namun dampak tak langsung ini dapat menyebabkan daerah belokan atau pertemuan angin," ujar Agie.