Nakita.id - Banyak orang yang sengaja menggunakan sarung tangan untuk melindungi diri di saat terpaksa belanja di tengah pandemi.
Hal ini nyatanya salah bagi peneliti dan WHO.
Apa alasannya?
Di tengah situasi pandemi virus corona seperti saat ini, kita kerap menjumpai orang-orang mengenakan sarung tangan saat berbelanja ke supermarket, pasar, atau ke toko.
Penggunaan sarung tangan dianggap bisa melindungi diri dari potensi penularan virus corona.
Benarkah demikian?
Seorang ahli kebersihan mengatakan, memakai sarung tangan bukan cara terbaik untuk itu.
Memakai sarung tangan disebut justru lebih banyak menimbulkan bahaya dibandingkan manfaatnya.
"Apa gunanya sarung tangan? Saat Anda berjalan di sekitar supermarket, Anda bisa dengan mudah menyentuh hidung, mulut, dan mata Anda dengan tangan yang bersarung," kata seorang profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicina, Sally Bloomfield, dikutip dari Huffpost, Sabtu (6/6/2020).
Menurut dia, banyak orang berpikir bahwa memakai sarung tangan merupakan satu paket perlindungan dengan menggunakan masker, seperti yang dilakukan petugas kesehatan di rumah sakit.
Akan tetapi, banyak orang tidak tahu bahwa staf kesehatan di rumah sakit mungkin melakukan kontak dekat dengan pasien dan merawat cairan tubuh pasien.
Mereka dilatih untuk menggunakan sarung tangan dengan benar, termasuk cara melepas dengan aman.
Bagi masyarakat umum, Bloomfield menyebut, penggunaan sarung tangan tidak masuk akal.
Sebab, sarung tangan hanya perpanjangan tangan kita dan jika memakainya membuat orang merasa aman, maka hal itu merupakan salah besar.
Bloomfield mengatakan, pemahaman masyarakat tentang transmisi melalui tangan dan permukaan tak sebesar pemahaman mereka tentang jarak sosial.
"Sentuhan permukaan yang terkontaminasi oleh virus pada wajah Anda dengan tangan bersarung, sama dengan menyentuh wajah Anda dengan tangan," kata dia.
"Kita tahu dari beberapa penelitian bahwa virus dapat hidup di permukaan hingga 72 jam," lanjut Bloomfield.
WHO Melarang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak merekomendasikan masyarakat umum untuk memakai sarung tangan.
"Secara teratur mencuci tangan Anda menawarkan lebih banyak perlindungan terhadap peparan Covid-19 daripada mengenakan sarung tangan karet," demikian pedoman WHO.
Sementara itu, dosen senior bidang mikrobiologi di Universitas of Sussex Dr Ed Wright mengatakan, penggunaan sarung tangan hanya bisa dilakukan ketika mencuci tangan tidak dimungkinkan dan pembersih tangan tidak tersedia.
Jika berada dalam kondisi itu dan terpaksa harus menggunakan sarung tangan, ia mengingatkan agar membuangnya dengan aman dan benar.
"Melepas dan membuang sarung tangan yang aman akan berarti bahwa jika virus di permukaan, tidak ada yang tersisa di tangan Anda," kata Ed.
"Menggunakan sarung tangan dengan benar sangat penting karena seperti halnya masker wajah, jika digunakan secara tidak benar, justru akan meningkatkan risiko paparan virus," lanjut dia.
Mengenai kekhawatiran masyarakat bahwa virus bisa menular melalui kulit, kedua ahli itu membantahnya.
Mereka menegaskan, rute penularan utama virus corona adalah pernapasan, seperti menghirup tetesan (droplet) orang yang terinfeksi saar bernapas, berbicara, atau batuk.
"Tidak mungkin virus corona menginfeksi melalui kulit sehingga mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan gel tangan alkohol adalah cara yang sangat efektif untuk menonaktifkan dan menghilangkan virus," kata Ed.
Bloomfield lebih menyarankan membersihkan tangan sebelum dan sesudah pergi ke supermarket atau ruang publik lainnya dengan aturan 20 detik.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penggunaan Sarung Tangan Saat Berbelanja Tak Disarankan, Ini Alasannya")