Usia Kehamilan 40 Minggu Belum Ada Tanda Melahirkan, Normalkah?

By Gisela Niken, Selasa, 14 Juni 2016 | 04:05 WIB
ilustrasi usia kehamilan 40 minggu belum melahirkan (freepik.com)

Nakita.id – Usia kehamilan sudah menginjak 40 minggu, tetapi tidak ada tanda-tanda melahirkan seperti kontaksi atau mulas.

Tahukah Moms bahwa hanya 10% kelahiran yang terjadi pada waktu yang diperkirakan.

Sebanyak 90% sisanya mengalami kelahiran pada 1 hingga 2 minggu sebelum atau sesudah tanggal yang diperkirakan.

Baca Juga: Waspadai Berbagai Komplikasi Saat Memasuki Tanda-tanda Melahirkan Tinggal Menghitung Hari

Untuk itu, normal jika usia kehamilan 40 minggu belum ada tanda melahirkan.

Kehamilan di usia lebih dai 40 minggu memang normal terjadi.

Bahkan, ada sekitar 5% hingga 10% ibu mengalami usia kehamilan lebih dari 42 minggu.

Namun, saat waktu kelahiran lebih lama, Moms dan janin berada dalam risiko yang lebih tinggi seperti infeksi yang terjadi di dalam rahim.

Baca Juga: Berkhasiat Mempercepat Masa Pemulihan Setelah Melahirkan, Moms Bisa Coba Sederet Makanan Lezat Ini

Ada pula risiko plasenta tidak berfungsi dengan benar hingga masalah lainnya saat proses melahirkan.

Namun, memang jarang sekali bayi yang tidak lahir setelah 3 hingga 4 minggu waktu yang diperkirakan.

Bayi yang lahir setelah titik ini akan berisiko meninggal setelah dilahirkan.

Baca Juga: Waspadai Berbagai Komplikasi Saat Memasuki Tanda-tanda Melahirkan Tinggal Menghitung Hari

Sebab, ada banyak hal dan metode yang dilakukan oleh dokter untuk merangsang kelahiran.

Moms juga bisa melakukan berbagai cara untuk mempecepat proses melahirkan lo.

Pertama-tama cobalah untuk bersantai.

Jangan biarkan Moms terjebak dengan ketakutan mengenai proses melahirkan.

Baca Juga: Bekas Sayatan Jadi Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan Sesar, Kapan Waktu yang Tepat Kembali Lakukan Hubungan Intim?

Habiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Mama juga perlu lebih banyak istirahat sebab Moms membutuhkan tenaga lebih.

Mama perlu menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan atau bersantai.

Udara segar dapat membantu Moms jadi jauh lebih rileks.

Baca Juga: Seolah Tak Lagi Kuasa Memendam Emosi, Pria Ini Tampar Dokter Kandungan yang Sempat Bantu Istrinya Melahirkan, Mengapa?

Dengan tubuh yang rileks dan santai, otot-otot persalinan boleh jadi akan lebih siap untuk melahirkan janin.

Sebaliknya kalau Moms tegang, otot dan tubuh juga  ikut tegang, semua itu dapat menghambat proses persalinan datang. 

Tahukah Moms bahwa naik turun tangga dapat mempercepat persalinan?

Baca Juga: Jangan Dulu Panik, Begini Ciri-ciri Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan Normal yang Wajar Terjadi

Mengangkat kaki akan membuat tekanan pada leher rahim.

Moms juga bisa menstimulus kontraksi dengan menggosok puting.

Merangsang puting akan membuat tubuh menghasilkan oksitosin yang dapat meningkatkan peluang untuk kontraksi.

Melakukan seks atau mencapai orgasme dapat memicu kontraksi lo, Moms.Baca Juga: Baru Saja Melahirkan, Lina Mantan Istri Sule Meninggal Dunia

Sebenarnya tak ada masalah dengan usia kehamilan 40 minggu belum ada tanda melahirkan.

Moms justru harus lebih tenang dan tidak banyak memikirkan hal negatif.

Perubahan hormon akan membuat proses melahirkan jauh lebih lama.

Konsultasikan pada dokter mengenai kondisi Moms dan janin agar tidak terkena risiko kehamilan.

Baca Juga: Jangan Dulu Panik, Begini Ciri-ciri Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan Normal yang Wajar Terjadi

Ingat, bayi yang keluar lewat waktu, berisiko terkena beberapa risiko berikut ini:

1. Hipoksia (kekurang oksigen)

2. Pertumbuhan tidak optimal, bahkan berhenti.

3. Mengalami persalinan sulit karena tubuhnya terlalu besar.

4. Berisiko melahirkan dengan cara operasi (sesar)

5. Denyut jantung janin berkurang.

6. Jumlah air ketuban juga tambah sedikit dan mempengaruhi kesehatan janin.

7. Menelan dan menghirup tinjanya sendiri.

8. Janin meninggal sebelum dilahirkan atau sesaat setelah dilahirkan.

Baca Juga: Istrinya Baru Saja Melahirkan, Young Lex Justru Tertangkap Basah Masih Menyimpan Beberapa Foto Mantan Kekasih di Studio Rekamannya, 'Kok Bisa Disitu Sih?'