Salah Kaprah Bila Menganggap Perawatan Pasien Corona Gratis 100%, Kenyataannya Pasien Covid-19 Tetap Harus Rogoh Kocek Sebesar Ini Untuk Mendapat Tindakan

By Gabriela Stefani, Senin, 29 Juni 2020 | 11:46 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 (freepik)

Nakita.id - Selama ini diketahui bahwa perawatan pasien positif covid-19 tidak dikenakan biaya atau ditanggung oleh pemerintah.

Tapi tahu tidak? Ternyata tetap ada biaya yang harus dibayar oleh pasien covid-19.

Dengan begitu covid-19 tidak dapat dianggap enteng karena tidak murah.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Sebut Virus Corona di Jakarta Sudah Terkendali dan Siap untuk Memasuki Masa Transisi: 'Alhamdullilah'

Pelonggaran pembatasan yang telah dilakukan selama beberapa pekan ini membawa dampak pada ramainya kembali aktivitas masyarakat di berbagai tempat.

Meski diingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, tak semua mematuhinya.

Misalnya, kegiatan car free day pada 21 Juni 2020 yang disoroti karena berkumpulnya banyak orang di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Ada yang mengenakan masker, ada pula yang tidak. Ada yang menjaga jarak aman, ada pula yang tidak.

Baca Juga: Kian Mendekati Kebenaran Firasat Wirang Birawa Soal Wabah Virus Corona yang Mereda, WHO Akhirnya Umumkan Dua Kandidat Vaksin Covid-19 Unggulan, Ini Jenisnya

Di media sosial, pada akhir pekan kemarin, beredar sejumlah foto dan video yang menunjukkan ramainya masyarakat yang mengunjungi lokasi wisata dan rumah makan.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan risiko penularan. Tempat ramai merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko penularan dan penyebaran virus corona.

Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona juga berulang kali mengingatkan agar masyarakat patuh pada anjuran pemerintah, seperti disiplin mengenakan masker, dan tetap berada di rumah jika tak ada kepentingan mendesak.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Setelah Dilakukan Kebut Tes Massal Kasus Positif Covid-19 di Jawa Tengah Tembus 3.000 Orang, Ganjar Pranowo: 'Lebih Baik daripada Landai'

Tahukah Anda, ada biaya besar yang menanti jika terinfeksi virus corona?

Beberapa waktu lalu, seorang warganet berbagi informasi betapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan bagi pasien Covid-19.

Ia menjalani sejumlah pemeriksaan yang biayanya ditanggung sendiri sebelum akhirnya dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19.

Warganet lainnya membagikan informasi biaya perawatan pasien infeksi virus corona yang mencapai lebih dari Rp 290 juta.

Baca Juga: Tenaga Medis Lagi Kerepotan Bolak-balik Jemput Pasien Positif Covid-19, di Desa Ini Ambulans Malah Dipakai Untuk Angkut Kambing, Wakil Bupatinya Langsung Lakukan Hal Ini

Biaya ini belum termasuk beban immateril yang harus ditanggung keluarga karena ada anggota keluarganya yang harus menjalani perawatan.

Hal ini mengingatkan masyarakat untuk tak menganggap remeh ancaman virus corona.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu, juga mengakui, biaya untuk pasien Covid-19 sangat besar.

Bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ada sejumlah alasan mengapa biaya perawatan pasien Covid-19 sangat mahal.

Pasien harus menjalani sejumlah tahapan pemeriksaan. Untuk ini, biaya ketersediaan alat medis tidak murah.

Baca Juga: Takut Jalankan Era New Normal di Tengah Pandemi Covid-19, Tya Ariestya Putuskan Anak Berhenti Sekolah 1 Tahun

Misalnya, untuk keperluan rapid test.

"Itu tidak gratis. Kalau orang dengan Covid-19 itu dites dulu positif, menunggu polymerase chain reaction (PCR)-nya, biasanya dalam sekali tes habis Rp 1 juta," ujar Zubairi.

Setelah menjalani tes PCR, pasien positif Covid-19 akan menjalani masa karantina dan rawat inap di rumah sakit.

Perawatan ini akan membuat biaya semakin bertambah. Apalagi, dengan obat perawatan pasien Covid-19 yang juga tidak murah.

Baca Juga: Diduga Kecolongan karena Bandara Terlalu Ramai, Satu Penumpang Pesawat Ternyata Dinyatakan Positif Covid-19, Puluhan Penumpang Lain Kena Imbasnya

"Kalau sekarang yang rutin diberikan yang rawat inap diberi obat anti-pembekuan darah, tapi ada juga yang molekuler itu yang lumayan mahal. Sekali suntik Rp 300.000 sampai Rp 400.000 dalam satu obat, belum obat-obatan yang lainnya," kata Zubairi.

Biaya pelayanan ruangan juga akan menambah besaran biaya perawatan pasien Covid-19.

Bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif di ruang ICU dengan sejumlah alat penunjang kesehatan pasien, biayanya akan semakin besar lagi.

Apalagi, jika pasien mengalami dampak serius pada organ lainnya seperti gagal organ jantung, paru, ginjal, otak, atau pembekuan darah di mana-mana.

Baca Juga: Penelitian Baru Soal Covid-19 dari Ahli, Gejala yang Muncul Bisa Mereda dan Berkurang Penyebarannya dengan Berkumur Air Garam: 'Mudah dan Murah untuk Diterapkan'

Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19/RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, penanganan pasien Covid-19 memerlukan perawatan dengan alur terpisah dan peralatan terpisah.

"Penanganan pasien Covid relatif tinggi biayanya, karena keharusan sarpras dan lokasi perawatan di ruang khusus. Jadi meningkat biayanya," ujar Tonang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Di Tengah Terus Meningkatnya Kasus Sembuh Covid-19, Kini CDC Malah Umumkan 3 Gejala Baru Yang Tak Disangka-sangka Terkait Infeksi Virus Corona

Komponen biaya perawatan pasien Covid-19 juga mahal karena tenaga medis yang melakukan penanganan membutuhkan alat pelindung diri (APD).

Sebagian besar beban biaya pengadaan APD nakes tidak dibiayai oleh pemerintah sehingga dibebankan kepada pasien dan keluarga.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Jangan Anggap Remeh, Ini Besaran Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Tidak Murah!"