Rela Berjuang Mati-matian Sampai Tinggalkan Istri dan Anak yang Masih 3 Bulan, Dokter Ini Rawat 190 Pasien Positif Corona Seorang Diri

By Ela Aprilia Putriningtyas, Jumat, 3 Juli 2020 | 11:32 WIB
Ilustrasi perawat pasien positif Covid-19 (freepik)

Nakita.id - Wabah virus corona masih saja menjadi pandemi yang ditakutkan di berbagai negara. Tak sedikit yang dibuat khawatir dengan banyaknya jumlah pasien positif yang terus bertambah. Di Makassar, seorang dokter bernama Sugih Wibowo (37) sudah tiga kali menerima surat perpanjangan tugas sebagai penanggung jawab, merawat ratusan pasien Covid-19.

Baca Juga: Beberapa Wilayah Nyatakan Aman dari Covid-19, Ahli Justru Sebut Manusia akan Hidup dengan Virus Corona Selamanya, Ini Alasannya Sugih merawat 190 pasien positif corona yang sedang dirawat di Hotel Harper, Makassar hanya seorang diri. Ia hanya dibantu oleh tiga orang perawat. Awalnya dia mengira, dirinya bukan satu-satunya dokter yang ditugaskan merawat 190 pasien Covid-19 di Harper.

Baca Juga: Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19, Ahli Bongkar Hasil Sementara dari Uji Coba Vaksin Virus Corona hingga Kapan Siap Diedarkan Namun, rupanya kenyataannya demikian. "Di sini saya hanya sendirian dokter dan ditemani tiga orang perawat tangani 190 pasien. Kita bagi shift, digilir, dan tetap saling back up," kata Sugih, Kamis (2/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Lantaran tugasnya, Sugih terpaksa meninggalkan istri dan anaknya yang berusia 3 bulan demi merawat ratusan pasien Covid-19. Sebagai seorang suami dan ayah, ia seringkali merasa rindu. "Kalau terlalu rindu, saya pasti menangis. Saya juga kecewa tidak berpikir diperlakukan seperti ini," kata dia.

Baca Juga: Terkenal Sebagai Ibu Tiri Berhati Malaikat, Ashanty Justru Terciduk Ngamuk Hingga Berujung Adu Mulut Gara-gara Lihat Kelakuan 'Neyel' Azriel Sehingga kelelahannya merawat pasien tak kunjung bisa diakhiri. "Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus.

Baca Juga: Seantero Dunia Lagi-lagi Hanya Bisa Dibuat Menelan Ludah, WHO Baru Saja Ungkap Prediksi Wabah Virus Corona Kian Merajalela Dua Kali Lipat di Bulan Ini Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih. Sebagai satu-satunya dokter, Sugih tak hanya bertanggung jawab memberi pelayanan medis. Ia bercerita, lebih dari itu, kestabilan psikologis pasien harus tetap dijaga.

Selama bertugas merawat 190 pasien positif, Sugih mengaku harus menyelesaikan tekanan pasien. Ada pasien yang stres ketika karantina. Kemudian ada yang hendak bunuh diri. Sugih juga mengatakan, ada pula pasiennya yang mengalami keguguran ketika diisolasi.

Baca Juga: Bak Keajaiban, Warga di Wilayah Ini Kebal Terhadap Virus Corona hingga Menjadi Perhatian Pemerintah "Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," tutur dia. Sugih mengatakan hingga saat ini dirinya belum mendapatkan insentif meski telah mencurahkan segenap tenaga merawat ratusan pasien Covid-19.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Masih Terus Terjadi, Ini Risikonya Jika Moms Berada di Keramaian Meski New Normal Sudah Berlaku Padahal di satu sisi, istrinya menanyakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan keperluan sang anak. "Semua rasa kecewa bercampur di situ. Saya harap ke depannya pemerintah tidak lagi memperpanjang masa tugas sebagai penanggung jawab," ucap Sugih. Artikel ini telah tayang di Sriwijaya Post dengan judul Cerita Dokter Seorang Diri Rawat 190 Pasien Positif Covid-19, Tinggalkan Istri dan Anak Usia 3 Bulan