Dokter di Surabaya Ini Hembuskan Nafas Terakhir karena Terpapar Virus Corona Meski Tak Ditugaskan Layani Pasien Positif Covid-19

By Ela Aprilia Putriningtyas, Selasa, 7 Juli 2020 | 16:31 WIB
Ilustrasi pasien corona. (freepik.com)

Nakita.id - Kabar duka lagi-lagi menyelimuti dunia kesehatan Tanah Air, seorang dokter di Surabaya dikabarkan meninggal dunia.

Dokter bernasib malang itu bernama Putri Wulan Sukmawati yang diketahui meninggal 5/7/2020 pukul 23.55 setelah jalani perawatan di RSUD Dr Soetomo.

Seperti yang diwartakan Wartakota Live, lima rekan dari dr Putri sebagai residen PPDS FK Unair juga tengah dirawat karena corona.

Baca Juga: Jenazahnya Dinyatakan Negatif Virus Corona, Keluarga Minta 3 Makam Khusus Covid-19 Dibongkar

Sebelum hembuskan nafas terakhirnya, dr Putri sempat mendapat perawatan selama 18 hari di ruang ICU RSUD Dr Soetomo.

Meski diketahui terjangkit virus corona, sebenarnya dr Putri tak ditugaskan untuk melayani pasien Covid -19.

Baca Juga: Daerah Ini Kewalahan Urus Warganya Gara-gara Tenaga Medis Malah Kena Semprot Kalau Memvonis Positif Covid-19

Diduga, dr Putri tertular dari pasien OTG.

"Beliau tidak ditugaskan di RIK. Tapi beliau kan juga melayani pasien lain.

"Sekarang ini OTG kan banyak, oleh sebab itu protokol kesehatan dalam menggunakan alat pelindung diri terus kita perketat di rumah sakit. Tapi di luar masyarakat juga harus disiplin protokol kesehatan," kata Joni.

Selain terpapar virus corona, dr Putri diketahui juga miliki riwayat penyakit bawaan.

Ia diketahui miliki riwayat komorbid atau kelebihan berat badan.

Di mana kondisi tersebut akan memperparah penyakit yang dideritanya.

Baca Juga: Seluruh Indonesia Sedang Putar Otak Terapkan 'New Normal', Wakil Wali Kota Probolinggo Sebut Penularan Covid-19 Kian Merajalela dan Minta Orang-orang Kembali Diam di Rumah

Risiko terinfeksi Covid-19 pun menjadi lebih tinggi.

Sebelum meninggal dunia, dr Putri juga tunjukkan gejala mirip dengan pasien terpapar Covid-19 pada umumnya.

"Dokter Putri mempunyai komorbid kelebihan berat badan. Itu yang membuat mungkin proses atau perjalanan penyakitnya lebih berat dibanding pasien-pasien lainnya," ujar HUMAS RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian Edward.

Baca Juga: Kalung Antivirus Corona Ramai Diperbincangkan, Deddy Corbuzier Beri Sindiran Menohok pada Luna Maya yang Kenakan Antivirus Meski Tak Yakin Manfaatnya

Terus alami kondisi kesehatan yang menurun meski sudah 18 hari dirawat, namun nasib berkata lain, dr Putri harus kehilangan nyawa di usia 33 tahun.

Dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, pihak rumah sakit belum tahu pasti dari mana sumber penularan.

Sebelumnya, salah satu dokter juga dikabarkan meninggal dunia karena Covid-19.

Dokter tersebut tak lain adalah saudara dekat dari Putri.

"Dokter Putri Wulan sudah 18 hari kami rawat di ICU. Dia adalah keponakan dr Arief Basuki yang kemarin dia juga sudah lebih dulu meninggalkan kita," kata Pesta, dikutip dari Wartakota Live.

Baca Juga: Negara Lain Saling Jegal, Mbah Mijan Ramal Nasib Indonesia Usai Kemunculan Kalung Ajaib Antivirus di Tengah Wabah Corona: 'Jin Saya Sampai Nangis!'

Humas RSUD Dr Soetomo juga mengucapkan terima kasih pada sosok Putri atas dedikasinya saat merawat pasien anak-anak.

Tak hanya dari pihak rumah sakit, ucapan duka dan kehilangan juga disampaikan oleh Khofifah melalui laman instagram.

Baca Juga: Negara Lain Saling Jegal, Mbah Mijan Ramal Nasib Indonesia Usai Kemunculan Kalung Ajaib Antivirus di Tengah Wabah Corona: 'Jin Saya Sampai Nangis!'

Khofifah yang juga mewakili Pemerintah Jawa Timur mengucapkan terima kasih atas dedikasinya di dunia kesehatan.

Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur juga sampaikan hal yang sama.

Ia juga mengingatkan betapa virus corona tak pernah melihat pada siapa ia menginfeksi.

Semua orang miliki potensi tertular virus mematikan itu.

Sekali lagi Emil meminta agar masyarakat tetap berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan pada penyebaran Covid-19.