Namun, bukan berarti kita mendiamkannya saja, justru harus kita rangsang anak untuk lebih banyak bergerak karena di dalam bergerak anak bisa mempelajari dan meningkatkan kemampuannya.
Cara mudah melihatnya adalah dengan memerhatikan aktivitas anak yang tidak bisa diam, senang berlarian, melompat-lompat, naik-naik ke kursi, selalu menggerakkan tangan atau kakinya ketika duduk, berjoget, dan sebagainya.
Biasanya, anak yang cerdas kinestetik butuh penyaluran energi gerak yang lebih tinggi dibandingkan anak lain yang biasa-biasa saja.
Jika lebih diperhatikan, biasanya anak cerdas kinestetik tidak memiliki masalah dengan kemampuan menjumput, menempel, menggunting, menulis, meronce, menaiki tangga, semuanya tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangannya, bahkan lebih cepat.
Di dalam kelas, biasanya anak yang cerdas kinestetik tidak mau diam berlama-lama, pasti ada saja gerakan yang ia buat, seperti: berdiri, menggoyang-goyangkan kepala, bahkan berjalan-jalan di dalam kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Eastern, Finlandia pun menemukan, banyak siswa yang aktif di kegiatan kinestetik, seperti atletik, ternyata memiliki kemampuan membaca dan matematika lebih baik.
Dua kemampuan ini adalah kemampuan dasar akademik yang nantinya akan mendukung mereka untuk mencapai nilai akademik lebih baik di mata pelajaran yang lain.