Penelitian Soal Wanita Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Berpotensi Menularkan pada Bayinya yang Baru Lahir Telah Dilakukan, Apa Hasilnya?

By Rachel Anastasia Agustina, Minggu, 12 Juli 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi ibu dengan bayinya yang baru lahir. (Freepik/prostooleh)

Nakita.id - Penelitian terhadap wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 ternyata sudah dilakukan oleh beberapa peneliti.

Mereka menyatakan ada bukti kuar yang memperlihatkan bahwa seorang wanita hamil yang terinfeksi virus corona berpotensi menularkan ke bayinya.

Baik bayi yang masih di dalam kandungan, atau pun yang baru dilahirkan.

Baca Juga: Kabar Buruk dari Dunia Bollywood, Aktor Legendaris Amitabh Bachchan Terinfeksi Corona, Anaknya Bongkar Kondisi Terkini Usai Dinyatakan Positif Covid-19 Juga

Melansir dari World of Buzz, mereka menemukan ada virus pada jaringan plasenta, tali pusat, bagian Miss V, hingga ASI.

Mereka juga mengidentifikasi antibodi Covid-19 secara spesifik yang ada pada tali pusar beberapa wanita hamil.

Claudio Fenizia, dari University of Milan sebagai penulis utama studi juga mengatakan bahwa jumlah yang terinfeksi diseluruh dunia juga banyak yang wanita.

Baca Juga: Jadi Kota Pertama yang Tetapkan KLB, Kini 25 Dokter Residen di Solo Dinyatakan Positif Covid-19

"Mengingat jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia, jumlah wanita yang berpotensi terkena dampak ini sangatlah tinggi," ujar Claudio Fenizia.

Fenizia menekankan bahwa selama masa penelitian tidak ada bayi lahir yang dites positif Covid-19.

Lalu World Health Organization (WHO) bulan lalu mengatakan bahwa ibu baru yang terinfeksi COVID-19 harus terus menyusui.

 Baca Juga: [VIDEO] Era New Normal: Siapkan Tas Siaga saat Keluar Rumah agar Aman dari Covid-19!

“Kita tahu bahwa anak-anak berisiko relatif rendah terhadap COVID-19, tetapi berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit dan kondisi lain jika ibu mencegah pemberian ASI,” kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Namun tim menemukan bahwa ada respon inflamasi spesifik yang dipicu oleh Covid-19 dalam plasenta wanita dan plasma darah tali pusar.

Fenizia mengatakan bahwa para wanita yang diteliti semuanya dalam trimester ketiga, mengingat jangka waktu epidemi Italia.

Sekarang penelitian lebih lanjut dilakukan pada wanita yang berada di awal kehamilan dan sudah positif Covid-19.

"Studi kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengundang ilmuwan lain untuk mempertimbangkan kondisi wanita hamil yang positif Covid-19 dengan prosedur bersalin yang aman." ujar Claudio Fenizia.

 Baca Juga: Panduan New Normal untuk Moms: New Normal dan Pentingnya Peran Perempuan Jadi Agen Perubahan Selama Pandemi Covid-19

"Saya percaya bahwa sosialisasi soal pencegahan adalah hal yang lebih aman untuk pasien wanita yang sedang hamil," tandasnya.

Meski sudah banyak bukti kuatnya seperti yang dijabarkan, penelitian ini masih terus dikembangkan agar bisa menjadi lebih matang.

Penelitian ini dirilis pada Konferensi AIDS Internasional.