Bukan Perokok Tapi Tetap Berpotensi Besar Terkena Kanker Paru-paru Seperti yang Aktif Merokok, Ternyata Begini Pencegahannya

By Yosa Shinta Dewi, Rabu, 15 Juli 2020 | 05:15 WIB
Mencegah potensi kanker paru pada perokok pasif dan aktif (freepik)

Bukan Perokok Tapi Tetap Berpotensi Besar Terkena Kanker Paru-paru Seperti yang Aktif Merokok, Ternyata Begini Pencegahannya

Nakita.id - Sederet potensi buruk merokok seperti kanker paru-paru sudah ramai dikampanyekan kepada masyarakat luas.

Tapi masih sedikit yang sadar akan potensi buruk merokok bagi kesehatan bisa menyerang perokok pasif dan perokok aktif.

Kanker paru-paru yang bisa merenggut nyawa bahkan jarang mempan dijadikan alasan perokok untuk berhenti lantaran tak hanya merugikan dirinya sendiri tapi orang lain.

Menurut data Cleveland, orang yang menjadi perokok pasif, terpapar asber atau radon, atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru pun juga berisiko mengalaminya.

Baca Juga: Kampanyekan Tumbuh Kembang Anak Indonesia Hebat Tanpa Rokok, Kementrian PPPA Dorong Larangan Segala Bentuk Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok

Selama ini, banyak dari kita berpikir hanya perokok aktif yang akan mengalami kanker paru-paru.

Menurut ahli kanker Nathan Pennell, sebagian besar mereka yang meninggal karena kanker paru-paru telah berhenti merokok jauh sebelum mereka didiagnosis kanker paru-paru.

"Ada stigma besar yang terkait dengan kanker paru-paru karena mayoritas orang yang meninggal akibatnya adalah perokok atau mantan perokok," tambahnya.

Padahal, siapa pun yang terpapar karsinogen berisiko besar mengalami kanker paru-paru.

Baca Juga: Ganti Isi Rokok dengan Sampah dan Raih Keuntungan Berlipat Ganda, Pemuda Asal Jambi Habis Dihakimi Warga Setempat

Jadi, kanker paru-paru adalah penyakit yang harus menjadi perhatian semua orang.

Asap tembakau adalah salah satu zat paling adiktif yang dikenal manusia. Kecanduan adalah penyakit.

"Entah perokok atau tidak, semua orang harus berusaha maksimal agar terhindar dari penyakit ini," ucapnya.

Gejala kanker paru-paru

Deteksi awal adalah kunci untuk kesembuah penyakit ini. Itu sebabnya, kita perlu lebih peka terhadap gejala awal kanker paru-paru.

Baca Juga: Memaksa Tetap Kerja Padahal Berstatus PDP, Buruh di Surabaya Ini Sebarkan Virus Corona ke Satu Pabrik hingga 2 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Lainnya Positif

Menurut laman Cancer Center, gejala awal kanker paru-paru bisa batuk ringan atau sesak napas, tergantung pada bagian mana dari paru-paru yang terpengaruh.

Ketika kanker berkembang, gejala-gejala ini dapat menjadi lebih parah atau intens.

Seperti banyak jenis kanker lainnya, kanker paru-paru juga dapat menyebabkan gejala sistemik, seperti kehilangan nafsu makan atau kelelahan.

Biasanya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala sampai penyakitnya sudah lanjut. Hal ini terjadi karena paru-paru hanyamemiliki sedikit ujung saraf.

Baca Juga: Ramai Kabar Nikotin dalam Rokok Ampuh Tangkal Virus Corona, Dokter Spesialis Jantung Bongkar Fakta yang Tak Terduga

Namun, gejala umum yang kerap dialami penderita kanker paru-paru sebagai berikut:

Batuk persisten yang semakin memburuk

Batuk darah

Nyeri di dada punggung, atau bahu yang memburuk saat batuk, tertawa, atau bernafas dalam

Nafas pendek yang datang tiba-tiba dan terjadi selama aktivitas sehari-hari

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai Asap Rokok Bisa Bunuh Virus Corona Gegara Kandungan Tembakau dan Cengkeh, Pakar Patahkan Hoaks Tersebut

Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

Merasa lelah atau lemah

Kehilangan selera makan

Infeksi paru-paru seperti bronkitis atau pneumonia yang tidak akan hilang

Suara serak atau sesak nafas.

Beberapa pasien kanker paru-paru juga bisa mengalami gejala khusus seperti pembengkakan di wajah atau leher kesulitan menelan atau sakit saat menelan.

Baca Juga: Dianggap Lebih Aman Daripada Rokok, Ternyata Vape Sebabkan Penyakit Berbahaya yang Sudah Tewaskan 57 Orang, Kebanyakan Remaja!

Terobosan pengobatan kanker

Menurut Pennell, ada banyak jenis kanker paru-paru dan uji genetik telah membantu para peneliti untuk mengembangkan terapi yang menargetkan jenis sel kanker tertentu, salah satunya terapi berbasis kekebalan.

Terapi berbasis kekebalan, di mana sistem kekebalan tubuh dipersiapkan untuk menyerang tumor, juga membantu pasien kanker paru-paru hidup lebih lama.

Terapi ini juga telah disetujui untuk mengobati banyak jenis kanker lainnya.

Pengembangan alat skrining seperti CT scan juga membantu dengan identifikasi dini kanker paru-paru, yang bisa menyelamatkan puluhan ribu jiwa.

Pemeriksaan kanker paru-paru adalah cara populer lain untuk mengidentifikasi adanya kanker.

Baca Juga: Kerap Dianggap Sehat, Ternyata 8 Makanan yang Sering Kita Konsumsi Ini Lebih Buruk dari Rokok, Hati-hati Moms!

Mencegah kanker paru-paru meskipun tidak semua kanker paru-paru dapat dicegah, kita bisa melakukan beberapa langkah yang dapat menurunkan risiko mengalami penyakit ini.

Hal pertama yang bisa kita lakukan agar terhindar dari kanker paru-paru adalah menjauhi gaya hidup merokok.

Pola makan yang sehat juga penting untuk mengurangi risiko kanker paru-paru. Selain itu, kurangi paparan bahan kimia seperti asbes dan radon.

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews dengan judul:Perokok dan yang Bukan Punya Potensi Sama Besar Idap Kanker Paru-paru, Bagaimana Mencegahnya?