Anak Kedua Winda Viska Berangsur Pulih Setelah Lahir Prematur, Begini Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah

By Anisyah Kusumawati, Rabu, 3 Januari 2018 | 10:38 WIB
()

Nakita.id - Setiap ibu tentunya ingin merasakan kondisi ideal saat hamil hingga melahirkan berupa fisik yang sehat dan waktu kelahiran yang normal.

Namun, beberapa masalah terkait kehamilan terkadang memungkinkan seorang perempuan untuk mengalami kelahiran prematur.

Artis cantik Winda Viska, mengalami kelahiran prematur tersebut pada kelahiran anaknya yang kedua pada 10 Oktober tahun 2017.

BACA JUGA : Belajar dari Kasus Winda Viska : Waspadai Preeklampsi, Penyebab Kematian Tertinggi Pada Ibu Hamil!

Menurut Mayo Clinic, kelahiran prematur adalah kelahiran yang berlangsung lebih dari tiga minggu sebelum tanggal jatuh tempo bayi. Dengan kata lain, kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum dimulainya minggu ke-37 kehamilan.

Winda saat itu diprediksi oleh dokter melahirkan pada bulan November, namun ternyata bayi lahir prematur satu bulan sebelumnya.

Lalu, apakah yang menyebabkan kelahiran prematur?

Banyak faktor yang menyebabkan kelahiran prematur antara lain gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Namun, ada faktor lain yakni seperti preeklamsia, suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan peningkatan protein pada air seni ibu, yang mengindikasikan bahwa bayi harus dilahirkan lebih awal untuk kesehatannya sendiri atau ibunya, menurut March of Dimes.

Namun, ada juga faktor risiko untuk persalinan dini seperti hamil anak kembar atau lebih banyak anak, riwayat persalinan prematur, atau beberapa kelainan rahim atau serviks.

BACA JUGA : Ibu Hamil Lakukan 6 Hal Ini Agar Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan

Selain itu, ibu yang mengalami obesitas atau yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah kesehatan kronis lainnya mungkin berisiko tinggi melahirkan prematur.

Pada kasus Winda, ia melahirkan secara prematur karena preeklamsia yang dideritanya.

Lalu bagaimanakah Winda mengatasinya?

Saat hamil, tekanan darahnya mencapai 160, riskan bagi ibu hamil sehingga pemeriksaan ke dokter sering dilakukan.

Winda melahirkan anaknya dengan berat badan hanya 1,8 kilogram saat itu.

Berbagai tes dengan waktu-waktu khusus dan rutin dilakukannya untuk memantau tumbuh kembang anaknya tersebut.

BACA JUGA : Waspadai Kelainan Plasenta, Berikut Ciri-Cirinya dan Pencegahannya!

Saat ini, anaknya yang berusia dua bulan sudah memiliki berat badan 4,9 kilogram dan aktif.

Ucapan syukurnya juga sempat diungkapkan dalam perawatan bayi lahir prematur di akun Instagramnya.

 

Moms, anak prematur masih memiliki harapan untuk berkembang dan tumbuh dengan baik.

 

Bayi yang lahir sebelum 32 minggu menghadapi risiko kematian dan kecacatan jangka panjang seperti keterbelakangan mental, cerebral palsy, masalah paru-paru dan pencernaan, dan gangguan penglihatan dan pendengaran.

Untuk menghindarinya ada beberapa rekomendasi dari dr. Barden

 

1. Perawatan dibantu oleh pihak lain

Ia menyarankan ada seorang praktisi lokal yang berpengalaman dalam merawat anak-anak yang lahir prematur untuk membantu Moms.

Pilihlah seseorang yang dirasa nyaman untuk jangka panjang, baik itu dokter anak, dokter keluarga, atau perawat.

2. Lebih hati-hati saat bepergian, walaupun dengan kendaraan pribadi

Saat hendak bepergian, beberapa bayi yang sangat kecil perlu menggunakan tempat tidur mobil untuk mempertahankan kadar oksigen yang sesuai.

BACA JUGA : Usia Seminggu Ania Anak dr. Reisa Kejang, Ternyata Ini Penyebabnya

3. Tanyakan kepada dokter anak Moms terkait pemberian makan yang baik

Bayi yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda.

Secara umum, bayi prematur perlu makan setiap empat jam sampai mereka mencapai tanggal lahir asli.

Namun, setelah itu bayi biasanya bisa diberi makan dengan cara yang persis sama seperti bayi lainnya.

4. Moms harus waspada terhadap penyakit pernafasan

Seringkali, bayi prematur terserang virus seperti virus pernapasan syncytial [lebih umum dikenal sebagai RSV] atau influenza.

Menurut dr. Barden, saat terjangkit, mereka akan menjadi lebih sakit, jadi penting untuk menghindarinya terutama jika bayi menderita penyakit jantung atau paru-paru.

Oleh karena itu, jangan merokok, dan batasi bayi yang baru lahir ini terpapar pada anak-anak lain.

5. Bayi prematur menghadapi peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

"Kejadian puncak SIDS pada bayi ialah yang berumur 14 minggu," kata Donna R. Halloran, MD, asisten profesor pediatri di Saint Louis University School of Medicine.

Bayi prematur yang lahir antara usia kehamilan 22 dan 27 minggu cenderung meninggal akibat SIDS pada 20 minggu.

dr. Barden menyarankan untuk lebih waspada dalam mengikuti panduan pengurangan risiko SIDS, dan tetaplah bersama mereka selama setahun penuh.

Selalu letakan bayi Moms untuk tidur di tempat tidurnya sendiri, orang tua jangan merokok, jangan biarkan dia menjadi terlalu panas saat tidur, dan simpan mainan lembut.

BACA JUGA : Jangan Pakai Hal Ini Saat Hamil, Risikonya Meningkat 5 Kali Lipat!

6. Pengukuran pertumbuhan fisik yang berbeda.

Bayi prematur juga dinilai berdasarkan usia yang disesuaikan.

Dokter anak akan melihat seberapa cepat bayi tumbuh dan menyesuaikan sejajar dengan kurva pertumbuhan, bahkan jika tinggi badan atau berat badannya (atau keduanya) berada di bawah rata-rata untuk kelompok umurnya, kata Dr. Barden.

Oleh karena itu, konsultasi akan kondisi anak dengan dokter merupakan hal yang penting.

Sama seperti bayi lain pada umunya, bayi prematur pun memiliki potensi tumbuh kembang yang normal bila dirawat dengan cara yang benar.