Baik Dikonsumsi Atau Tidak, Yuk Kenali Manfaat dan Risiko Makan Tahu Mentah!
Nakita.id - Moms pasti sudah mengenal sumber protein tahu atau juga dikenal dengan sebutan tofu.
Makanan ini sudah sangat sering dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Biasanya, tahu akan digoreng, ditumis, atau ditambahkan ke dalam sup sebelum akhirnya dimakan.
Baca Juga: Hati-hati, Rasa Stres Diam-diam Bisa Memicu Kerontokan Rambut, Begini Cara Mudah Mengatasinya
Namun, bagaimana bila mengonsumsi tahu mentah? Apa manfaat dan risiko bila makan tahu yang masih mentah?
Tahu merupakan makanan yang terbuat dari sari kacang kedelai dan memiliki tekstur yang lembut dan mudah hancur.
Tahu ini berfungsi sebagai protein nabati yang biasa disajikan dengan berbagai menu hidangan di wilayah Asia.
Banyak resep hidangan untuk memakan tahu, seperti tumis tahu, tahu goreng, tahu panggang dan masih banyak lagi.
Untuk membuat tahu, kedelai direndam, direbus, dan dibuat menjadi susu.
Kemudian, susu kedelai tersebut dimasak kembali dan ditambahkan zat pengental yang bernama koagulan untuk membentuk tahu tersebut.
Dengan demikian, tidak ada tahu yang benar-benar mentah.
Tahu yang Moms beli di supermarket atau di pasar sebenarnya sudah matang karena proses pembuatannya melalui perebusan.
Jadi, bolehkah makan tahu yang baru dibeli tersebut? Jawabannya tentu saja boleh.
Dilansir dari Healthline, makan tahu yang masih mentah merupakan cara cepat untuk menambahkan protein nabati ke dalam menu makanan.
Tahu mentah juga merupakan sumber kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, dan tembaga yang baik bagi tubuh.
Selain mendapat nutrisi dari tahu secara cepat, makan tahu mentah juga mengurangi lemak tambahan yang didapat dari proses memasak, seperti menggoreng.
Dengan demikian, tahu mentah termasuk makanan rendah kalori sehingga cocok bagi yang sedang menurunkan berat badan.
Risiko makan tahu mentah
Meski tahu boleh dimakan begitu saja, mengonsumsi tahu mentah pun memiliki risiko yang perlu diwaspadai.
Pasalnya, tahu bisa terkontaminasi bakteri selama proses pembuatannya.
Kontaminasi bakteri bisa terjadi dari makanan lain yang mentah, seperti daging ayam, daging sapi, dan lainnya.
Selain itu, air yang kotor pada pembuatan tahu juga bisa mengontaminasi tahu.
Mengonsumsi tahu mentah yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan penyakit pada sistem pencernaan.
Gejala yang mungkin terjadi bila makan tahu mentah yang terkontaminasi seperti mual, muntah, diare, serta perut kembung.
Gejala yang lebih parah pun mungkin saja terjadi, seperti diare berdarah, demam, atau diare yang berlangsung selama beberapa hari.
Meski berisiko bagi siapa saja, mengonsumsi tahu mentah paling berisiko pada seseorang dengan kekebalan tubuh yang lemah, seperti bayi, lansia di atas usia 65 tahun, wanita hamil, dan orang-orang dengan kondisi autoimun.