Nakita.id - Baru-baru ramai diberitakan mengenai penahanan bayi di sebuah Rumah sakit baru di Depok.
Ternyata, pemberitaan yang menyebar tidak benar. Baca, Penahanan Bayi di RSIA Bunda Aliyah Tidak Benar, ini Fakta Sebenarnya!
Hal tersebut diakui oleh Janik (44), ayah dari bayi yang diberitakan ditahan oleh pihak rumah sakit. "Tidak benar, bayi saya tidak ditahan. Saya tidak tahu itu informasi bayi saya ditahan dari siapa. Saya tidak pernah bicara begitu."
Mengenai kejadian tersebut, awal muasalnya dimulai dari proses persalinan istri Janik, Leni Marlina, yang mengalami pecah ketuban di rumah hingga mengalami perdarahan.
Mengenai kronologi meninggalnya almarhumah Leni, Janik menjelaskan bahwa istrinya telah lebih dulu mengalami pecah ketuban di rumahnya, di Kampung Kelapa, Citayam, Bojonggede, Bogor.
"Awal mulanya kalo ditanya, istri saya udah pecah ketuban lebih dahulu di kamar sekitar jam 08.00, pagi. Nah, berceceran tuh ketubannya langsung saya panik buru-buru bawa ke Puskesmas Pancoran Mas," jelasnya.
Ketika di Puskemas Pancoran Mas, Janik panik melihat keadaan sang istri yang telah memberinya 7 anak. Karena selain ketuban pecah, asma yang diderita Leni kambuh. "Saat itu istri saya mendadak sesak napas, lalu pingsan."
Lebih panik lagi, jelas Janik, mencoba menggambarkan kondisi pada saat itu di Puskesmas, Bidan mengatakan jika anak ke 8 saya sungsang.
"Saat itu saya langsung terbayang proses persalinan yang tidak akan semudah anak-anak sebelumnya. Apalagi saat itu istri saya kondisinya sudah drop, tensi darah tinggi hingga 180/110." Jelas Janik sambil berkaca-kaca saat menceritakan kejadian demi kejadian yang dialami istrinya saat itu.
Karena kondisi sang istri semakin memburuk, Bidan di Puskesmas menyampaikan kepada Janik, "Pak, istri bapak harus segera dibawa ke rumah sakit. Keadaannya cito, harus sekarang juga. Berbahaya."
BACA JUGA:Tragis! Beberapa Hari Lagi Melahirkan, Perempuan Hamil Ini Tewas Tersetrum di Kamar Mandi
Sekitar jam 10.00, Janik dan istrinya sampai di rumah sakit terdekat, RSIA Bunda Aliyah, Depok Jabar.