Cek Moms! Bisa Jadi Ini Tanda Ternyata Tak Cocok Pakai Spiral

By Kusmiyati, Minggu, 7 Januari 2018 | 11:12 WIB
Cek Moms! Bisa Jadi Ini Tanda Ternyata Tak Cocok Pakai Spiral ()

Jadwal pemasangan ini berkaitan dengan kondisi rahim yang tengah mengalami kontraksi untuk kembali ke ukuran semula.

Pemasangan spiral di masa nifas dikhawatirkan berisiko menyebabkan perlukaan atau perobekan pada rahim.

Sementara pemasangan spiral setelah persalinan sesar dilakukan segera setelah operasi selesai.

Sedangkan pada ibu pascakeguguran dilakukan setelah operasi kuretnya selesai.

BACA JUGA : Siapa Sangka Para Artis Terkenal Ini Ternyata Pernah Gagal di Ajang Cari Bakat

Ada anggapan, pemasangan sehabis bersalin menyebabkan spiral mudah terlepas.

Namun, riset membuktikan dari sekitar 100 ibu yang memakai spiral setelah bersalin hanya 4-5 orang saja yang mengalami kegagalan.

Angka kejadian yang sangat kecil ini berarti menunjukkan kontrasepsi spiral bisa dipakai untuk ibu pascamelahirkan.

Pemasangan spiral dilakukan di ujung puncak rahim oleh dokter kandungan/bidan yang kompeten.

Kontrasepsi spiral tidak akan mengganggu produksi ASI.

Spiral pun tidak menyebabkan kegemukan atau mengganggu siklus haid.

Copper T merupakan spiral yang paling umum digunakan dengan bahan tembaga.

Logam tembaga akan menghasilkan ion-ion yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Sedangkan, bahan pelindungnya yang terbuat dari plastik akan menimbulkan peradangan di endometrium (dinding bagian dalam rahim tempat menempelnya calon janin).

BACA JUGA : Diduga Kelelahan Akut! Model Cantik Berusia 14 Tahun Ini Meninggal