Aritmia terjadi saat sinyal yang bertugas mengatur koordinasi detak jantung tidak dapat berfungsi dengan baik.
Pada orang normal jantung akan berdetak 60 sampai 100 kali permenit, namun untuk orang yang mengidap aritmia jantung bisa lebih dari ideal.
Dikutip dari Kompas.com melansir dari Medical News Today ada beberapa jenis aritmia.
Bradikardia: detak jantung lambat
Takikardia: detak jantung cepat
Fibrilasi: detak jantung tidak beraturan
Kontraksi prematur: detak jantung terlalu awal (biasanya detaknya lebih cepat).
Waspadai jika muncul tanda seperti ini, jantung berdetak kencang, gelisah, sesak napas, nyeri dada, pingsan, berkeringat, sampai pusing.
Jika miliki tanda atau gejala seperti di atas, ada baiknya untuk segera coba lakukan pemeriksaan ke dokter.
Jika terjadi komplikasi aritmia jantung dan tidak segera ditangani bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan yang lebih parah dan sebabkan stroke.