Sering Dikira Masuk Angin Biasa, 5 Penyakit Serius dengan Gejala yang Dianggap Sepele Ini Justru Berisiko Fatal

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 5 September 2020 | 07:00 WIB
Masuk angin bisa jadi gejala penyakit serius (Pixabay)

Nakita.id - Masuk angin kerap dikambing hitamkan jika seseorang mulai merasakan tubuh lemas dan demam.

Padahal, masuk angin sendiri tidak dikenal dalam dunia medis modern.

Alih-alih masalah sepele, gejala masuk angin yang dirasakan seseorang justru bisa jadi indikasi penyakit serius.

Berikut ini adalah beragam penyakit yang sering dianggap sebagai masuk angin untuk diwaspadai:

Baca Juga: Bukan karena Masuk Angin, Ini Beragam Penyebab Balita Muntah Tiba-tiba

1. Serangan jantung

Melansir buku Menaklukkan Pembunuh No. 1 (2010) karya Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P. (K), FIHA, orang bisa keliru menduga gejala serangan jantung sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.

Serangan jantung selama ini memang dikenal memiliki keluhan yang khas, yakni sakit di dada sebelah kiri. 

Tapi, malah di situlah letak persoalannya.

Selain kemampuan awam yang terbatas dalam menganalisis ciri khas penyakit jantung, variasi intensitas rasa sakit itu sendiri juga dapat mengecoh.

Baca Juga: Ampuh Hilangkan Masuk Angin, Ternyata Kerokan Bisa Sebabkan Stroke, Simak Penjelasannya!

Sebagian penderita serangan jantung memang menyampaikan keluhan khas serangan jantung, yaitu nyeri dada kiri bak terimpit benda berat.

Rasa sakit itu juga bisa menjalar ke lengan dan punggung.

Tapi pada kenyatannya, keluhan yang dialami sebagian penderita lain tidak begitu khas.

Sebagai contoh, rasa tidak enak di ulu hati yang disertai dengan keringat dingin atau rasa tercekik di leher.

Baca Juga: Obat Ampuh Diare karena Masuk Angin, Ramuan Daun Jambu Biji hingga Kembalikan Cairan dengan Oralit

Perlu dipahami, serangan jantung atau dalam terminologi medis dikenal sebagai infark miokard akut (IMA) adalah penyakit akibat peradangan.

Proses peradangan ini bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.

Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).

Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa lesu, pusing, tak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, mual dan muntah.

Baca Juga: Obat Masuk Angin Untuk Anak Berbahan Dasar Bumbu Dapur, Coba Yuk Moms!

Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.

Karena menduga itu, para penderitannya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana, seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.

Padahal, orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis lebih serius.

Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK).

Baca Juga: Ramuan Herbal Bahan Utama Jahe, Solusi Obat Masuk Angin Untuk Anak

2. Sakit maag

Orang kiranya sering juga keliru menganggap gejala sakit maag sebagai penyakit masuk angin yang biasa.

Padahal, jika sakit maag tidak ditangani dengan tepat, bisa berkembang menjadi penyakit gastritis kronis.

Melansir Health Line, ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.

Untuk memastikan kondisi yang terjadi saat mengeluh masuk angin, Anda akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Bayi Mencret karena Masuk Angin? Lakukan Hal Ini Moms Sebelum Mereka Dehidrasi!

Tapi setidaknya, berikut ini adalah beberapa gejala sakit maag yang bisa dikenali:

- Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada

- Mual saat atau setelah makan

- Perut kembung dan terasa penuh

- Mudah kenyang

- Sering sendawa

Baca Juga: #5MenitAja Kerokan Pakai Bawang Mewah, Rasakan Manfaat Luar Biasa Ini

- Intoleransi terhadap makanan berlemak

- Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit

- Naiknya asam lambung

- Penurunan berat badan

- Dalam kondisi parah, mual dan muntah biasanya akan terjadi secara terus menerus, bisa ditemukan tinja berwarna gelap atau mengandung darah, muntah darah, nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan, hingga sulit bernapas.

Baca Juga: Bukan Masuk Angin, Mual Bisa Jadi Tanda Beberapa Penyakit Serius Ini!

3. Rematik hingga gangguan organ dalam

Sakit punggung adalah kondisi yang sering dikeluhkan seseorang ketika mengaku mengalami masuk angin.

Sakit punggung tersebut diyakini terjadi karena saraf pada punggung tertekan oleh angin atau gas yang berkumpul dalam tubuh.

Faktanya, sakit punggung bagian kiri maupun kanan dapat pula disebabkan oleh kondisi medis, seperti rematik hingga adanya gangguan organ dalam (ginjal, pankreas, usus besar, atau rahim).

Untuk memastikan penyebab sakit punggung yang terjadi, Anda bisa mengidentifikasi gejala lain yang muncul.

Baca Juga: Berita Kesehatan Akurat: Kerokan Terbukti Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya!

Misalnya, penderita rematik biasanya tak hanya akan merasakan nyeri di punggung, tapi juga di bagian sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, pinggang, kaki.

Semetara, penderita batu ginjal cenderung mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping sampai ke pangkal paha.

Selain itu, Anda tentu bisa juga segera mendatangi dokter untuk memastikan penyebab kondisi medis yang dianggap sebagai masuk angin.

Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati.

Baca Juga: Berita Kesehatan Akurat: Obat Masuk Angin yang Aman untuk Ibu Hamil

Gejala-gejala tersebut, khususnya mual dan perut kembung juga sering dikatakan sebagai masuk angin.

Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.

4. Infeksi saluran pernapasan akut ( ISPA)

ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk.

Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.

Baca Juga: Sebelum Tidur, Tempelkan Bawang di Telapak Kaki, Manfaatnya Tak Terduga!

Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Tapi, apabila tidak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.

Baca Juga: Anak Muntah Bisa Jadi Bukan karena 'Masuk Angin', ini Penyebabnya

5. Demam berdarah dengue (DBD)

DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia.

Keduanya sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.

Baca Juga: Anak Masuk Angin, Apa Obatnya?

DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.

Padahal, tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: 5 Penyakit yang Sering Dianggap Masuk Angin Padahal Bisa Berbahaya