Mengobati Panas Dalam Bukan Dengan Obat. Tapi Dengan Ini. Ini Faktanya

By Gazali Solahuddin, Selasa, 9 Januari 2018 | 22:20 WIB
Mengatasi panas dalam boleh saja dengan jejamuan ini ()

Nakita.id - Dalam ilmu kedokteran Tiongkok (TCM) panas dalam disebut sebagai shanghuo.

Ciri-ciri seseorang mengalami shanghuo alias panas dalam; kerongkonan merah, ada pembengkakan amandel, badan terasa ngilu, demam atau biasa dikenal dengan panas dingin, yaitu badan jika diraba panas tapi orang tersebut merasa kedinginan.

BACA JUGA: Menakjubkan, MUA Ini Bawa Karakter Disney dengan Kebudayaan Bollywood

Di Cina, seseorang yang didiagnosa shanghuo akan diminta untuk badrest alias istirahat total, minum banyak, dan diminta mengonsumsi banyak buah-buahan berwarna cerah.

Terapi tersebut tidak salah.

Ini sejalan dengan pengobatan secara medis yang kita kenal.

Karena shanghuo itu bukan penyakit melainkan sebuah gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. 

Penanganannya tidak lain adalah istirahat, cukup minum, dan cukup asupan nutrisi, khususnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, dan itu banyak terdapat pada buah-buahan berwarna cerah.

Tapi selain karena infeksi virus, kondisi seperti disebutkan di atas bisa juga dikarenakan penyakit non-infeksi, seperti penyakit autoimun dan penyakit endokrin.

Tentu penanganannya tidak cukup dengan istirahat, minum, dan makan, perlu terapi lainnya yang sesuai dengan kondisi pasien saat itu.

Dalam pengobatan medis, jika seseorang mengalami keluhan seperti panas dalam, dokter akan memeriksa kondisi klinis dan anamnesa. Lalu akan memberikan terapi pertama, seperti badrest.

BACA JUGA: Bentuk Jempol Ternyata Bisa Ungkap Kepribadian. Bentuk Jempol Moms?

Anak mengalami demam

Tapi dokter akan mewanti-wanti jika sakit berlanjut atau memburuk dalam tiga hari, segera kontrol kembali.

Nah, di sini dokter akan melakukan pemeriksaan lebih spesifik, bisa cek laboratorium dan sebagainya yang dianggap perlu untuk menegakkan diagnosa.

Pengobatan TCM lain lagi, pemeriksa atau dokter TCM, mendiagnosis pasien dengan keluhan panas dalam dengan pemeriksaan visual, yang biasanya didasarkan pada penilaian subjektif dokter, tidak ditentukan parameter diagnostik objektif.

Nah, yang jadi masalah adalah masyarakt hingga kini mempercayai jika panas dalam itu sebuah penyakit yang harus ditangani dengan obat A, larutan B.

Jadinya banyak masyarakat yang melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Maka dari itu jika kita atau anak merasakan apa yang disebut panas dalam, atau di jawa dikenal dengan istilah pancingan, yang perlu dilakukan adalah mengamati kondisi tubuh.

BACA JUGA: Minum Susu Penting. Dianjurkan Minum Susu Sampai Tua. Ini Faktanya

Caranya mengukur suhu tubuh dengan termometer, melihat apakah masih ada kesadaran atau tidak.

Lalau cukupi kebutuhan gizi hariannya dari makanan, boleh ditambah minum oralit sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak hilang saat tubuh sedang demam, dan istirahat total selama tiga hari.

Jika dalam tiga hari kondisi tubuh membaik, berarti imunitas tubuh bisa mengatasi infeksi virus yang masuk.

Jika dalam tiga hari kondisi memburuk atau sakit tidak kunjung sembuh, itu tandanya kita memerlukan pemeriksaan yang lebih spesifik untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA: Andrew Wakefield di Medical Jurnal Lancet Mengatakan: 'Vaksin Menyebabkan Autis.' Ini Faktanya

Nah, sampai disini sudah paham kan, jika panas dalam itu bukan penyakit melainkan gejala penyakit.