Bukan Tanda Datangnya Bencana Besar, Misteri Suara Dentuman Keras di Jakarta Akhirnya Terungkap Sudah, Ternyata Asalnya dari Sini

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 22 September 2020 | 12:15 WIB
Sumber dentuman misterius yang terjadi di Jakarta akhirnya terungkap (Twitter/HumasBMKG)

Bukan Tanda Datangnya Bencana Besar, Misteri Suara Dentuman Keras di Jakarta Akhirnya Terungkap Sudah, Ternyata Asalnya dari Sini

Nakita.id – Sempat meresahkan warga, misteri suara dentuman yang terjadi di Jakarta akhirnya terungkap.

Beberapa waktu lalu, warga Jakarta sempat dihebohkan dengan terdengarnya suara dentuman.

Tak hanya sekali, dentuman itu terjadi bahkan sampai dua kali, yakni pada Minggu (20/9) malam dan Senin (21/9) pagi lalu.

Baca Juga: Dentuman Misterius Kembali Terdengar di Langit Jakarta Dua Hari Berturut-turut, Tanda Bencana Besar Akan Melanda?

Akibat hal tersebut, berbagai spekulasi pun muncul, salah satunya akan datangnya bencana besar.

Untungnya, kini semua hal itu telah terbantahkan, karena sumber suara dentuman akhirnya tejawab sudah.

Baca Juga: Kabar Kurang Mengenakkan di Akhir Mei, Wilayah Ini Tiba-tiba Dihantam Bencana Gelombang Mirip Tsunami Disertai Suara Dentuman, Satu Orang Dinyatakan Tewas Seketika

Mengutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan, suara dentuman tersebut berasal dari wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Rupanya, suara dentuman itu berasal dari kegiatan Paskhas yang sedang dilaksanakan oleh TNI AU.

“(Ada) kegiatan Paskhas di Halim. Silakan konfirmasi ke Kepala Penerangan Halim ya,” kata Fajar, Selasa (22/9/2020) pagi.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Penerangan Landasan Udara Halim Perdanakusuma Mayor Rizwar pun menjelaskan, dentuman tersebut merupakan efek dari ledakan TNT (trinitrotoluene).

Baca Juga: Fenomena Misterius Kembali Muncul, Suara Dentuman Keras Tiba-tiba Kejutkan Warga di Wilayah Bandung Raya, Benarkah Jadi Sinyal Akan Datangnya Gempa?

Ia mengatakan, bahan peledak tersebut digunakan dalam acara Korps Paskhas sebanyak dua kali pada sekitar 19.30 WIB dan 05.00 WIB.

“Itu kemarin ada acara tradisi penyambutan prajurit baru di Yonko 461,” ujar Rizwar saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).

Rizwar menambahkan, TNT merupakan bahan peledak dari nitrogen yang hanya menghasilkan efek ledakan suara, tidak untuk menghancurkan material.

“Jadi hanya efek suara saja,” sambungnya.

Baca Juga: Sumbernya Masih Jadi Misteri, Suara Dentuman Sangat Keras Kembali Terdengar, Apa Sebenarnya?

Sebelumnya, BMKG sempat menduga bawah dentuman itu mungkin terkait fenomena petir di Gunung Salak, Jawa Barat.

Akan tetapi, Ketua Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan hasil monitoring, pihaknya tidak mencatat adanya aktivitas gempa ketika warga melaporkan adanya peristiwa tersebut semalam.

"Saat warga melaporkan suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya," ujar Daryono.

Namun, dari hasil monitoring petir yang dilakukan BMKG didapati adanya aktivitas di kawasan Gunung Salak sekitar pukul 19.00 - 21.00 WIB saat sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman.

Baca Juga: Fenomena Dentuman Misterius Kembali Buat Geger, Mbah Mijan Beberkan Dirinya Sempat Dihantui Mimpi Aneh Sesaat Sebelum Suara Tersebut Menggema, 'Siapa yang Dengar?'

"Suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," ujarnya.

Meski begitu, Daryono mengatakan, pihaknya tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai sumber suara dentuman yang terdengar di Ibu Kota.

Menurutnya, BMKG hanya mengacu pada data hasil pemantauan dari sejumlah alat deteksi yang digunakan dan mencatatkan adanya aktivitas petir saat peristiwa tersebut terjadi.

Baca Juga: Sempat Geger Bunyi Dentuman Misterius Setelah Anak Gunung Krakatau Meletus, Om Hao Akhirnya Bongkar Makna Sebenarnya hingga Sosok yang Memberikannya Isyarat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sumber Dentuman di Jakarta Terjawab, TNI AU Sebut Itu Efek Ledakan TNT pada Kegiatan Paskhas".