Mungkin karena kebiasaan itu pula, India menjadi negara dengan tingkat penderita alzheimer yang rendah, dan warganya memiliki kinerja kognitif yang lebih baik.
Riset yang diterbitkan dalam the American Journal of Geriatric Psychiatry ini menggunakan 40 orang yang mengalami kepikunan pada rentang usia usia 50-90 tahun sebagai subyek penelitian.
Setengah dari mereka diberi kurkumin 90 miligram dua kali sehari selama 18 bulan, sedangkan sisanya diberi plasebo alias "obat palsu" tanpa khasiat apa pun.
Baca Juga: Selain Sebagai Bumbu Masakan, Ternyata Kunyit Punya Khasiat Kurangi Kerutan dan Garis Halus di Wajah
Setelah memantau tingkat kurkumin dalam darah, dan menjalani penilaian kognitif serta pemindaian positron emission tomography (PET) untuk mengamati proses metabolisme tubuh, periset pun mencapai kesimpulan.
Ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi kurcumin melihat peningkatan yang signifikan baik dalam memori maupun suasana hati.
Dalam tes ingatan, orang-orang yang mengonsumsi kurkumin mengalami peningkatan daya ingat sebesar 28 persen selama 18 bulan, dan juga menunjukkan perbaikan ringan dalam keseluruhan emosi mereka.
Para peneliti berencana melakukan riset lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih banyak.