Tok! Dirut Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia Takkan Memberatkan Masyarakat: 'Kisaran 200 Ribu Saja'

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:15 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. (Freepik.com)

Nakita.id - Hampir setahun berlalu Indonesia bergelut dengan pandemi virus corona.

Kini seperti sudah ramai dikabarkan kalau vaksin Covid-19 sedang dalam tahap akhir pengembangan.

Informasi tentang vaksin Covid-19 ini tentu saja menjadi angin segar untuk publik.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir memastikan harga vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia tidak akan memberatkan.

Baca Juga: Kenali Tubuh Sendiri, Kini Terkuak Sebab Munculnya Keringat dengan Aroma Kurang Enak

Baca Juga: Kata Orang Bisa Sebabkan Rematik, Padahal Mandi Tengah Malam Punya Manfaat Luar Biasa untuk Kulit

Honesti memperkirakan harga vaksin berada dikisaran Rp 200.000 per dosisnya.

Hal ini diungkapkan Honesti untuk menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dollar AS per dosis.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dollar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dollar AS per dosis pun tidak tepat,” ujar Honesti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10).

Menurut Honesti, Sinovac saat ini tengah menelusuri atas informasi tersebut.

Pihaknya sendiri saat ini berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia.

Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin.

“Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase tiga, terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

Baca Juga: Contek Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Ala Enno Lerian, Setiap Malam Lakukan Hal Ini dengan Suami!

Baca Juga: Pantas Buat Sule Bertekuk Lutut, Perlakuan Tak Biasa Nathalie Holscher Pada Putra Bungsu Calon Suami Bikin Adem

Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip–prinsip tadi. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan,” kata dia.

Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke China guna melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.

Termasuk juga LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Oktober 2020 ini.

Data terakhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

Baca Juga: Pahit! Riset Jelaskan Jika Seseorang dengan Golongan Darah A Lebih Rentan Terpapar Covid-19, Begini Kata Ahli

Baca Juga: Turun Berat Badan Jadi Dua Kali Lebih Mudah, Jangan Lewatkan Kebiasaan 'Berkhasiat' Ini Setelah Olahraga

Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19.

(Artikel ini sudah tayang di GridStar dengan judul: Kabar Gembira bagi Rakyat Indonesia, Dirut Bio Farma Ketok Palu Pastikan Harga Vaksin Covid-19 Tidak Memberatkan: Rp200 Ribu Saja!)