Ibu Menyusui Dipastikan Boleh Minum Obat Asalkan Bukan Obat Jenis Ini, Begini Dampaknya Kalau Terminum

By Gabriela Stefani, Minggu, 15 November 2020 | 09:56 WIB
Obat yang tidak dianjurkan bagi ibu menyusui (Freepik)

Nakita.id - Ketika sakit saat menyusui menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Moms.

Pasalnya dikhawatirkan obat yang dikonsumsi bisa berdampak buruk bagi Si Kecil.

Alhasil tidak sedikit ditemui Moms yang ragu mengonsumsi obat agar tidak membahayakan bayinya.

Tetapi sebagai ibu menyusui, Moms juga perlu segera sembuh agar kondisi fisik tidak terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta? Ibu Menyusui yang Banyak Minum Susu Dipastikan ASInya Deras, Begini Penjelasan yang Sebenarnya

Pasalnya kondisi fisik yang terus menurun juga akan membuat aliran ASI juga menurun.

Dikhawatirkan Si Kecil justru tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup.

Kekhawatiran Moms tersebut bisa dikatakan ada salah dan benarnya.

Kekhawatiran tersebut dikatakan salah karena obat yang dikonsumsi ibu menyusui sangat kecil kemungkinan terserap ke ASI.

Baca Juga: Bukannya Bikin ASI Lancar, Salah-salah Lakukan Pijat Payudara Justru Bisa Berdampak Fatal, Hindari 2 Hal Ini

"Obat itu sedikit sekali keluar dari ASI sekitar 0,01%," ujar konselor laktasi, dr. Sarah Audia Hasna.

dr. Sarah juga menyebutkan bahwa banyak obat yang aman bagi ibu menyusui.

"Sebenarnya obat menyusui lebih bebas daripada masih hamil, lebih banyak obat yang aman buat menyusui daripada gak aman" ujarnya.

Sementara kekhawatiran tersebut juga ada benarnya karena memang ada beberapa obat yang perlu dihindari seperti antibiotik dan obat bagi penderita kanker.

Baca Juga: Puting Lecet Bikin Kesakitan Saat Menyusui? Ini Langkah Pertama yang Harus Moms Lakukan Sebelum Sibuk Cari Obat

"Obat yang benar-benar dilarang, gak boleh adalah agen kemoterapi itu tidak disarankan tapi kan jarang kan jarang sekali kasus ibu menyusui dengan cancer," jelas dr. Sarah.

Sementara dr. Sarah juga menyebutkan ada beberapa obat yang perlu ditimbang risiko dan untungnya sebelumnya diberikan.

"Ada beberapa yang kita fifty-fifty benefit-nya 50% risikonya 50% itu harus dari hasil analisa dokter itu sendiri," jelas dr. Sarah.

Pasalnya kalau obat tersebut lebih banyak risikonya bisa memberikan dampak negatif ini.

Baca Juga: Ingin Lakukan Diet Saat Menyusui? Cari Tahu Dulu Caranya Agar Tak Ganggu Persediaan ASI untuk Si Kecil

Diakui dr. Sarah bahwa semua efek negatif diperlukan pemantauan dari dokter terlebih dahulu.

Tidak bisa dipukul rata antara satu obat dengan obat lainnya serta satu penyakit dengan penyakit lainnya.

"Tergantung obatnya apa. Case by case harus dilihat penyakitnya apa dan pendekatan treatmentnya gimana," jelas dr. Sarah.

Baca Juga: Ingin Lakukan Diet Saat Menyusui? Cari Tahu Dulu Caranya Agar Tak Ganggu Persediaan ASI untuk Si Kecil

Disebutkan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia bahwa hal itu bisa bergantung dengan faktor kesehatan Moms serta faktor bayi itu sendiri.

Apakah Si Kecil merupakan bayi prematur, berat badan rendah, atau masalah lainnya.

Di samping itu, Moms juga perlu melihat dari reaksi alergi seperti diare, perubahan pola menyusu, tingkat kesadaran, dan perubahan-perubahan lainnya.

Dengan begitu pastikan setelah mengonsumsi obat, lihatlah reaksi pada Si Kecil dan produksi ASI Moms sendiri.

Baca Juga: Bukan Cuma Daun Katuk, Sederet Makanan Pengental ASI Ini Dijamin Nikmat dan Tidak Membosankan!