Langka! Keluarga ini Tak Pernah Merasa Sakit Bahkan saat Patah Tulang

By Anisyah Kusumawati, Kamis, 18 Januari 2018 | 17:43 WIB
Letizia Marsili, salah satu anggota keluarga ()

Nakita.id – Mengalami rasa sakit di tubuh merupakan hal yang lumrah terjadi pada manusia saat ada sesuatu yang tidak beres pada organ tubuh.

Namun Moms, hal yang berbeda dirasakan oleh salah satu keluarga di Italia.

Keluarga Marsili, diketahui memiliki sensitivitas rendah terhadap rasa sakit.

BACA JUGA : Kenali Gejala Kanker Tenggorokan, Penyebab Suami Celine Dion Meninggal

Bahkan, saat mengalami luka bakar atau patah tulang, mereka tidak merasakan apa pun.

Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Brain, diketahui enam anggota keluarga Marsili memiliki kondisi genetis yakni mereka sama sekali tidak pernah merasakan sakit.

Mengapa bisa terjadi?

Tim peneliti memastikan anggota keluarga Marsili memiliki saraf yang memungkinkan adanya rasa sakit di tubuh mereka.

Oleh sebab itu, apa yang mereka alami murni karena kondisi genetis.

Anggota keluarga bisa saja mengalami luka bakar dan patah tulang, tapi tidak merasakan sakitnya Moms.

Hal ini membuat mereka tak menyadari jika ada luka di tubuh.

BACA JUGA : Haru! Begini Kisah Cinta Celine Dion Hingga Suami Meninggal Karena Kanker

Nenek dari keluarga tersebut terjatuh dari eskalator sehingga pergelangan tangannya patah.

Saat memeriksakannya ke dokter, ia pun baru menyadari sebelumnya pernah mengalami patah tulang karena tidak sama sekali merasakan sakit.

Saat uji sampel darah, ternyata dr. James Cox, ahli genetika di University College London, menemukan adanya mutasi gen bernama ZFHX.

Temuan ini kemudian memiliki peran dalam pengembangan penelitian untuk obat penghilang rasa sakit.

“Selama beberapa tahun, kami mencoba mengindentifikasi gen penyebab kondisi ini,” kata dr. Cox.

Moms, meskipun mutasi gen ini sangat langka, namun ia memiliki dampak yang luas dan bermanfaat juga.

BACA JUGA : Banyak yang Tak Tahu, Begini Potret Ketampanan Tiga Anak Celine Dion

“Dengan mengidentifikasi mutasi ini dan mengklarifikasi pengaruhnya pada ketiadaan rasa sakit di keluarga Marsili, kami membuka rute baru pada penemuan obat pereda nyeri,” kata Profesor Anna Maria Aloisi dari University of Siena, yang ikut berpartisipasi pada studi ini. 

Secara spesifik, dr. Cox dan timnya berharap, penelitian mereka ini bisa membantu mengembangkan pengobatan bagi orang-orang yang memiliki penyakit kronis.

BACA JUGA :10 Tanda-tanda Gangguan Kecemasan yang Sering Tidak Disadari, Banyak Moms Mengalaminya!