Para peneliti di Sun Yat-sen University di Guangzhou, Cina, meninjau rekaman video pengawasan untuk melacak perilaku mengenakan masker dan menyentuh wajah dari 4.699 orang sebelum pandemi COVID-19 serta 2.887 orang selama pandemi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa protokol kesehatan dari pemerintah untuk meningkatkan perilaku memakai masker dikaitkan dengan berkurangnya perilaku menyentuh wajah, terutama menyentuh mata, hidung, dan mulut, yang dapat mencegah penularan kontak COVID-19 di antara masyarakat umum, di tempat umum.
Perilaku masyarakat yang tertib memakai masker kain memang mengurangi tingkat penularan, karena mereka jarang menyentuh wajah mereka.
Area wajah dibagi menjadi dahi dan area sekitar mata, hidung, pipi, dan mulut. Penelitian telah menunjukkan virus corona baru memasuki tubuh melalui selaput lendir seperti yang ditemukan di mulut, hidung, dan mata.
Sebelum COVID-19, penelitian menemukan sekitar 1 dari 10 peserta penelitian menyentuh wajah mereka di Korea Selatan (11 persen), Eropa Barat (11 persen), dan Amerika Serikat (12 persen).
orang-orang di China (4 persen) dan Jepang (4 persen) jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyentuh wajah mereka.
Selama pandemi, sentuhan wajah di China menurun menjadi 1 persen, di Korea Selatan menjadi 2 persen, dan di Eropa Barat menjadi 6 persen.
Video aktivitas di tempat umum, seperti transportasi umum, jalan, dan taman, dikumpulkan dari China, Jepang, Korea Selatan, Eropa Barat, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Muncul Tren Baru, Benarkah Memakai Kacamata Bisa Turunkan Risiko Tertular Covid-19?