Berapa Pertambahan Berat Badan yang Berbahaya Pada Ibu Hamil?

By Anisyah Kusumawati, Jumat, 19 Januari 2018 | 14:51 WIB
()

Nakita.id - Selama kehamilan yang sehat, perempuan akan mengalami pertambahan berat badan.

Moms, ini normal terjadi dan justru itu perlu.

Namun penelitian terakhir menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan anak.

BACA JUGA : Catat! Makanan ini Berbahaya dan Berisiko Sebabkan Janin Cacat

Menurut Clare Collins, Profesor Nutrisi dan Dietetics dari Universitas Newcastle, Dr Jenna Hollis, dosen gabungan di University of Newcastle dan Siân Robinson, Profesor epidemiologi nutrisi di University of Southampton, banyak faktor risiko dari kelebihan berat badan pada ibu hamil ini.

Kelebihan berat badan dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi dalam kehamilan, tekanan darah tinggi, dan komplikasi saat lahir, menurut tiga ahli tersebut.

Hal tersebut juga bisa memengaruhi kesehatan bayi baik dalam jangka pendek maupun di masa depan.

 

Anak-anak dengan ibu obesitas sebesar 36% lebih mungkin menjadi penderita autisme dan 62% lebih mungkin memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), menurut temuan dari Virginia Commonwealth University November lalu.

BACA JUGA : Seorang Bayi Kritis Akibat Orangtua Lupa Lakukan Kebiasaan Sepele Ini

Perempuan hamil yang gemuk juga memiliki risiko komplikasi kelahiran yang lebih tinggi dalam melahirkan bayi dengan berat badan normal, berdasarkan studi oleh National Institutes of Health.

Oleh karena itu, para ahli menekankan bahwa penting bagi ibu hamil untuk menghitung kenaikan berat badan yang direkomendasikan dalam kehamilan.

Perhitungan tersebut harus berdasarkan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) sebelum mereka hamil.

Lalu, bagaimana cara menghitung IMT dan pertambahan berat badan yang tepat?

Moms inilah rumus menghitung IMT untuk kawasan Asia Pasifik.

Silahkan hitung sendiri ya Moms, lalu lihat hasilnya di sini. 

IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m2)

- Berat badan kurang  : < 18,5.

- Kisaran normal  : 18,5-22,9.

- Berat badan lebih  : 23,0.

- Beresiko  : 23,0-24,9

- Obesitas tingkat I  : 25,0-29,9.

- Obesitas tingkat II  :  > 30,0.

BACA JUGA :  Inkompetensi Serviks Bisa Serang Ibu Hamil. Kenali Tanda dan Pencegahannya!

Lalu berapakah pertambahan yang tepat untuk Moms yang sedang hamil sesuai IMT?

Berdasarkan rekomendasi Institut Kedokteran (IOM), berikut adalah rekomendasi yang tepat Moms.

Jika Moms mengandung satu bayi maka :

- IMT Kurang dari 18,5 - melakukan pertambahan berat antara 12,5 dan 18 kg

- IMT18,5 sampai 24,9 - melakukan pertambahan berat 11,5 sampai 16 kg

- IMT 25,0 sampai 29,9 - melakukan pertambahan berat 7 sampai 11.5 kg

- IMT 30 atau lebih - melakukan pertambahan berat 5 sampai 9 kg

BACA JUGA : Belajar dari Kasus Winda Viska : Waspadai Preeklampsi, Penyebab Kematian Tertinggi Pada Ibu Hamil!

Jika Moms mengandung anak kembar maka :

- IMT 18.5-24.9 - melakukan pertambahan berat 17-25 kg

- IMT 25-29.9 - melakukan pertambahan berat 14-23 kg

- IMT 30 atau lebih - melakukan pertambahan berat 11-19 kg