Tabloid-Nakita.com - Terjadinya penambahan berat badan saat hamil tentu sudah menjadi hal yang biasa. Bagaimana pun, di perut Mama hadir mahluk mungil yang semakin lama akan semakin tumbuh besar. Hanya saja, ada ibu hamil yang bisa mengontrol berat badannya, ada yang tidak. Nah, kelebihan berat badan inilah yang paling ditakutkan ibu hamil. Yang dikhawatirkan, setelah melahirkan berat badan Mama tidak kembali normal.
Sebenarnya, seberapa banyak kenaikan berat badan ibu hamil yang dianggap cukup? Mengapa tidak semua ibu hamil bisa seperti Kate Middleton, yang melahirkan bayi sehat namun berat badannya sendiri segera kembali seperti sebelum hamil?
Kehamilan, yang membutuhkan ruang dan makanan bergizi, itu seperti menumbuhkan organ baru. Tubuh ibu hamil memproduksi darah lebih banyak, jantung dan paru-parunya bekerja lebih keras untuk memastikan janin mendapat asupan nutrisi dan oksigen yang cukup.
Perut Mama membesar, dan seringkali otot-otot perut itu harus memisah untuk menampung janin dan rahim yang membesar.
Bahkan pusar pun mulai menonjol keluar. Perkembangan janin lebih cepat pada akhir trimester kedua, dan saat itulah stretch marks mulai tampak. Payudara tumbuh lebih besar dan berkembang menjadi organ-organ penghasil ASI.
Berbagai perubahan inilah, bersama dengan lemak tambahan yang disimpan sebagai cadangan, retensi air, serta perkembangan plasenta dan cairan ketuban, yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Sebuah studi baru di KK Women's and Children's Hospital, Singapura, mendapati bahwa jumlah kenaikan berat badan ibu hamil yang dianggap sehat akan bervariasi, tergantung indeks massa tubuh seseorang. Jika Mama memiliki berat badan normal, kenaikan berat badan saat hamil mungkin 13 kilogram. Namun jika obesitas, naik 7 kilogram sudah dianggap cukup.
Nah, hati-hati jika indeks massa tubuh Mama sebelum hamil sudah cukup tinggi, atau kenaikan berat badan saat hamil juga tinggi, karena bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional, hipertensi, dan membutuhkan persalinan caesar. Karena itu, selalu kontrol berat badan Mama selama kehamilan.
"Hanya karena ngidam makan sesuatu, tidak berarti Anda membutuhkannya. Begitu Anda mengonsumsinya secara teratur, hal itu menjadi kebiasaan. Terapkan kebiasaan makan yang baik. Satu hal yang bisa Anda kontrol selama kehamilan adalah berat badan Anda," tukas Dr Yong Tze Tein, Senior Consultant di Department of Obstetrics and Gynaecology, Singapore General Hospital.
Ia juga menyarankan agar olahraga tetap dilakukan selama kehamilan, asalkan tidak terlalu berat. Jalan pagi atau berenang sangat aman untuk ibu hamil. Studi pun menunjukkan bahwa perempuan yang tetap aktif dan bugar bisa menjalani kehamilan dengan lancar, dan kemungkinan menghadapi masalah saat persalinan tergolong kecil.
Jika hal ini sudah menjadi kebiasaan, Mama tak perlu mengkhawatirkan lagi kenaikan berat badan selama hamil.
(Dini/Health Xchange)
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
KOMENTAR