Mengajarkan Nilai Moral Pada Anak Sejak Dini, Begini Caranya Moms!

By Nia Lara Sari, Selasa, 1 Mei 2018 | 11:43 WIB
Sejak batita, sebenarnya anak sudah mulai dapat diajarkan tentang moralitas. (iStock)

Nakita.idMoralitas merupakan kemampuan untuk melihat perbedaan antara benar dan salah yang berhubungan dengan pikiran, tindakan, dan perilaku.

Mengajarkan konsep ini kepada anak-anak adalah tujuan utama pengasuhan.

Pengembangan moral berkaitan dengan konsep-konsep moralitas yang dipelajari seorang anak sejak bayi hingga dewasa.

BACA JUGA: 4 Langkah Penting untuk Mengajarkan Moral Pada Anak Sedari Dini

Sejak batita, sebenarnya anak sudah mulai dapat diajarkan tentang moralitas.

Pada usia ini, anak menyadari bahwa orang lain memiliki hak dan kebutuhan masing-masing.

Namun, dia belum memahami perbedaan antara benar dan salah.

Seorang anak yang berusia 2-3 tahun mungkin menunjukkan rasa bersalah dan berdasarkan rasa empati.

Sebenarnya, batita sudah mampu memahami bahwa ketaatan adalah norma.

BACA JUGA: Tak Kalah Cantik! Begini Wajah Kakak Perempuan Nia Ramadhani

Si Kecil juga mungkin mulai merasa bersalah jika mengambil mainan dari saudaranya tanpa meminjamnya terlebih dahulu.

Meskipun dia mungkin tidak mengerti mengapa ia merasa bersalah, dia juga tahu bahwa dia akan dihukum karena melakukan itu.

Anak-anak belajar moralitas dari orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu, inilah yang dapat orangtua lakukan:

BACA JUGA: Catat Moms! Begini Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet

* Motivasi anak untuk bertindak sesuai norma yang dapat diterima.

* Identifikasi dan kenali emosi sejak tahap awal akan membantu Si Kecil mengetahui bahwa orantuanya berempati kepadanya.

* Pujilah Si Kecil kapan pun ia bertindak positif dan tunjukkan perilaku yang benar secara moral.

Ini akan membantunya mengetahui apa yang orantuanya dan lingkungan harapkan darinya.

* Jadilah teladan yang baik bagi anak. Selain menjadi teladan dan mendorong, perlu juga untuk mengajari mereka perilaku moral dasar.

* Ajarkan anak bagaimana perilaku memengaruhi orang lain dan bagaimana hal itu memengaruhi dirinya juga.

Misalnya: "Jika anak berbohong, suatu hari tidak ada yang akan mempercayai dia."

* Bicaralah dengan anak tentang situasi, dan mereka harus membuat. Katakanlah, "Jika teman kamu sedang diganggu, apa yang akan kamu lakukan?" (*)