Jangan Mudah Percaya! Ini 8 Hoaks Tentang Covid-19 yang Moms Harus Waspadai

By Yussy Maulia, Kamis, 3 Desember 2020 | 21:28 WIB
Ilustrasi berita palsu dari gadget atau internet ()

Nakita.id – Pandemi Covid-19 yang merebak tentu membuat kekhawatiran bagi banyak orang. Dalam kondisi khawatir atau panik, banyak orang jadi tidak kurang teliti dalam mencerna informasi.

Perkembangan teknologi yang masif membuat informasi seputar Covid-19 dengan mudah dan cepat beredar. Namun, sayangnya tidak semua informasi benar. Tak jarang informasi yang menyebar adalah hoaks. 

Nah, supaya Moms tidak salah informasi, Nakita telah merangkum delapan hoaks dan mitos yang banyak dipercaya oleh masyarakat beserta penjelasannya sesuai fakta.

Dilansir dari Google News dan Avert.org yang telah mendapatkan akreditasi dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), berikut daftarnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sebentar Lagi Siap, Pemerintah Pastikan Vaksin Aman dan Halal

1. Orang yang positif Covid-19 sudah pasti sekarat atau meninggal

Mitos ini sering beredar di kalangan masyarakat dan membuat Covid-19 dipandang sebagai penyakit yang paling menakutkan.

Faktanya, 8 dari setiap 10 orang yang tertular Covid-19 hanya mengalami gejala penyakit ringan dan bisa sembuh tanpa memerlukan perawatan medis profesional.

Sementara, hanya 1 dari 6 orang yang akan mengalami sakit parah dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

2. Penderita Covid-19 selalu bisa dideteksi

Gejala Covid-19 sering diberitakan baik di televisi (TV) maupun berita online agar masyarakat lebih waspada. Namun, bukan berarti setiap penderita Covid-19 bisa terdeteksi gejalanya.

Baca Juga: Jangan Disepelekan Jika Kaki Sering Terasa Dingin, Bisa Jadi Salah Satu Gejala Penyakit Serius Ini

Sebab, virus corona bisa tinggal di dalam tubuh seseorang hingga 14 hari sebelum mereka menunjukkan gejala.

Selain itu, beberapa orang memiliki kasus Covid-19 yang ringan, sehingga mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.

3. Covid-19 hanya menyerang lansia

Memang, virus Covid-19 yang menyerang lansia akan menimbulkan efek komplikasi yang lebih berbahaya dari orang dewasa atau anak-anak.

Namun, Covid-19 bisa menular pada siapapun, bahkan menimbulkan sakit parah meski orang tersebut bukan dari golongan lansia.

Terutama, apabila seseorang tersebut memiliki masalah kesehatan seperti asma, kondisi jantung, atau HIV yang tidak diobati secara optimal.

Baca Juga: Khawatir Terinfeksi? Inilah Tips Ampuh dari WHO Agar Lansia Tetap Sehat dan Terhindar dari Covid-19

4. Covid-19 bisa dicegah dengan banyak minum minuman panas

Sejauh ini, belum ada obat atau makanan yang terbukti bisa menyembuhkan Covid-19.

Semua pasien sembuh setelah masa inkubasi selesai dengan bantuan suplemen dan vitamin.

Oleh karenanya, pernyataan bahwa minuman panas akan melindungi kita dari Covid-19 adalah hoax.

5. Penderita HIV yang terinfeksi Covid-19 lebih mungkin untuk mengalami sakit parah

Meski HIV menurunkan kekebalan tubuh seseorang, mereka bisa terhindar dari sakit parah jika melakukan pengobatan yang efektif dan optimal.

Baca Juga: Terbukti Virus HIV Tidak Hanya Menyerang Orang Dewasa, Si Kecil Juga Bisa Tertular, Hati-hati Moms!

Sebab, belum ada bukti bahwa penderita HIV yang dalam masa pengobatan berisiko lebih tinggi terkena gejala Covid-19 yang serius.

Hal ini dikarenakan perawatan HIV yang baik akan menjaga sistem kekebalan penderita lebih kuat sehingga sel imun tubuh mampu menangani infeksi.

6. Akankah pengobatan antiretroviral (ART) untuk penderita HIV bisa meminimalkan risiko terinfeksi Covid-19?

Faktanya, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi obat anti-HIV membuat seseorang terhindar dari infeksi Covid-19.

Memang, saat ini beberapa obat ART sedang diujicobakan untuk digunakan untuk mengobati pasien Covid-19. Namun, belum ada bukti bahwa obat tersebut efektif untuk tujuan tersebut.

Baca Juga: Jangan Langsung Percaya! Pernah Viral Soal Daun Kelor yang Disebut Bisa Menetralkan Racun, Ahli Bongkar Fakta Sebenarnya

Jadi, bagi para penderita HIV yang sedang terapi ART, penting untuk mengikuti saran umum untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) untuk meminimalisasi penularan Covid-19.

Selain itu, lakukan perawatan diri untuk memastikan sistem kekebalan tetap kuat.

7. Penggunaan disinfektan yang kuat untuk membersihkan tangan dan tubuh bisa melindungi diri dari Covid-19

Disinfektan dikenal dengan fungsinya yang dapat membunuh bakteri atau kuman. Namun, tidak dibenarkan untuk membersihkan bagian tubuh menggunakan disinfektan.

Sebab, bahan kimia yang kuat pada disinfektan bisa membahayakan kulit.

Perlu diingat, jangan pernah minum disinfektan atau pembersih tangan karena dapat menyebabkan kerusakan organ serius.

Sebaiknya, cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air. Selain itu, bisa juga menggunakan pembersih berbasis alkohol yang juga efektif untuk menghilangkan virus.

Baca Juga: Cuci Tangan Jadi Cara Efektif untuk Cegah Virus Corona, Begini Tips Mudah Mengajarkannya pada Si Kecil Sejak Dini

8. Chloroquine menyembuhkan Covid-19?

Untuk saat ini, penting untuk mengikuti nasihat resmi pemerintah dan mendapatkan informasi hanya dari sumber tepercaya.

Jika terdapat gejala seperti mengalami kesulitan bernapas, segera hubungi fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan medis profesional.