Ibu Hamil Wajib Tahu, Ini Dia 3 Penyebab Proses Melahirkan Lama

By Gisela Niken, Sabtu, 20 Januari 2018 | 12:16 WIB
Penyebab proses melahirkan lama (iStock) ()

Nakita.id - Mungkin Moms sering mendengar pengalaman orang yang melahirkan lama dan cukup melelahkan.

Ternyata ada faktor tertentu yang membuat proses melahirkan seorang perempuan lama.

Ini dia penyebabnya.

BACA JUGA: Sudah Dandan Menor Tapi Suami Tidak Mengajak Jalan-jalan, Curhatan Ibu Rumah Tangga Ini Bikin Ngakak

1.Plasenta menutupi jalan lahir

Pada keadaan normal, plasenta atau ari-ari terletak di bagian atas rahim.

Namun ada kalanya plasenta berada di segmen bawah sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

Kondisi ini dikenal dengan istilah plasenta previa membuat bayi jadi sulit diahirkan.

Umumnya dialami pada masa-masa hamil tua yaitu 28 minggu ke atas.

Sayangnya, hingga kini tak diketahui.

Gejalanya antara lain, perdarahan tanpa rasa nyeri.

Darah yang keluar berwarna merah segar. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak.

Baru berikutnya terjadi perdarahan hebat hingga perlu diwaspadai karena berakibat fatal.

Untuk menyelamatkan si bayi, dilakukan operasi sesar.

Namun bila janin belum cukup umur sementara perdarahannya tergolong ringan, Moms bisa meneruskan kehamilannya tapi harus bedrest di rumah sakit. 

BACA JUGA: Semarakkan Bersantap Dengan Sepiring Plecing Kangkung Di Meja Makan

2.Panggul sempit bikin sulit

Melalui pemeriksaan, dokter/bidan bisa mengetahui adanya panggul sempit (CPD/Cephalo Pelvic Disproportion).

Saat itu, kepala bayi harusnya sudah masuk ke dalam pintu atas panggul atau istilah sehari-harinya, "bayi sudah turun".

Jika belum, harus dicurigai kemungkinan penyebabnya.

Jika bayinya relatif kecil atau kurang dari 2.5 kg, bisa langsung diduga sebagai panggul sempit.

Patokan lain, normalnya tulang sakral 1 tidak teraba saat periksa dalam.

Artinya, jika tulang sakral sampai teraba, bisa dipastikan panggul si ibu sempit.

Bila sudah dipastikan berpanggul sempit, tak ada jalan lain kecuali operasi sesar karena bayi akan sulit dilahirkan.

Dengan catatan, kehamilannya normal alias cukup bulan. Jika prematur tapi bobotnya 1.8 kg, bisa saja lahir tanpa harus sesar. 

BACA JUGA: Kisah Perjuangan Anak yang Bertahan Hidup dengan Otak di Luar Kepala

3.Persalinan macet

Istilah kedokterannya, distosia. Penyebabnya adalah kelainan pada 3P,  yakni Moms kurang kuat mengejan, bayi besar, kemacetan pada bagian bahu (biasanya terjadi pada bayi yang beratnya di atas 4 kg, sehingga diameter bahunya lebih besar dari kepala.

Juga karena posisi hamil yang tidak normal, misalnya karena ada lilitan tali pusat.

Bila kemacetan terjadi saat janin sudah terlanjur sebagian badannya keluar, posisinya diubah dari luar dengan bantuan tangan. Pertolongan ini harus segera dilakukan.

Jika tidak, bisa mengakibatkan gawat janin. Apalagi jika ketuban sudah berwarna hijau.

Akibatnya, jalan lahir bisa mengalami kerusakan dan saluran kencing yang terdapat di atas jalan lahir bisa terganggu, membuat Moms tak kencing beberapa hari.

Bila kemacetan terjadi saat persalinan kala 2, misalnya sudah pembukaan lengkap dan kepala pun sudah turun tapi tak kunjung lahir, maka dokter akan segera memberi tindakan dengan menggunakan ekstraksi vakum atau forsep.

Tapi jika kepalanya tidak turun juga, langsung operasi.

Demikian juga jika pembukaannya belum lengkap.