Sudah Berhasil Tangani 2.000 Pasien Covid-19, Dokter Asal Bekasi Ini Sebut Gejala Covid-19 Ada 5 Tingkatan, Apa Saja?

By Gabriela Stefani, Rabu, 2 Desember 2020 | 17:30 WIB
5 tingkatan gejala covid-19 (Freepik.com)

Nakita.id - Diketahui pandemi covid-19 ini sudah hampir satu tahun berlangsung di Indonesia.

Angka kesembuhan bagi pasien positif covid-19 di Indonesia diketahui mengalami peningkatan.

Meski hingga saat ini vaksin belum juga bisa diberikan, tetapi tampaknya dokter sudah mampu mengobati gejala-gejala yang muncul akibat paparan virus corona.

Baca Juga: Berani Tegas Demi Tumpas Covid-19, Tolaklah Ajakan Teman untuk Merayakan Pergantian Tahun di Tengah Pandemi dengan Cara 'Cantik' Ini

Diketahui gejala virus corona ini terus bertambah dan berbeda-beda dengan saat awal pandemi.

Bermula dengan gejala demam hingga sesak napas, kini covid-19 memberikan banyak gejala.

Beberapa gejala yang turut muncul di antaranya tidak bisa mencium bau hingga lidah hambar.

Bahkan orang tanpa gejala sekali pun tanpa disadari sudah terinfeksi virus corona.

Tahu tidak ternyata gejala covid-19 sendiri memiliki lima tingkatan yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Sempat Jadi Kluster Penularan Terbesar, Ratusan Santri di Sukabumi Kini Berhasil Sembuh dari Covid-19 Berkat Rahasia Sederhana Ini

Ketua Tim Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Anthoni Tulak mengaku, hingga saat ini sudah menangani sekitar 2.000 pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di wilayah setempat.

Dokter spesialis paru yang juga berdinas di RSUD Chasbullah Abdulmadjid ini mengatakan, terdapat lima tingkatan gejala atau terminologi pasien Covid-19.

"Saya sudah menangani sekitar 2000 pasien, Covid-19 ada lima terminologi. Meskipun ada juga yang tidak bergejala yang kita sebut OTG (orang tanpa gejalal)," kata Anthoni.

Baca Juga: Berdasarkan Usia Si Kecil, Begini Panduan dari WHO Tentang Penggunaan Masker pada Anak di Masa Pandemi Covid-19

Kedua kata dia, gejala ringan seperti pilek, ketiga gejala sedang terjadi peradangan di paru-paru saringan nafas.

Selanjutnya yang ketiga kata Anthoni, gejala berat yang ditunjukkan dengan pasien kesulitan bernafas, oksigen dalam paru-paru berkurang dan disertai komorbid.

"Kelima gelaja kritis, ini adalah mereka yang masuk ICU harus pakai ventilator dan ini yang tingkat kematiannya sangat tinggi," terang dia.

Secara umum, gejala Covid-19 yang pernah dia tangani berkaitan dengan gejala respiratorik atau keadaan turunnya pH darah yang disebabkan proses abnormal pada paru.

Baca Juga: Tak Kalah Penting, Ini Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja Selama Pandemi Covid-19

"Gejala paling sering hampir setiap daerah sama, yakni gejala respiratorik. Batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala," terangnya.

"Sama dengan DBD, tipes, pada akhirnya pasien merasa lemah, letih, lesu dan ngilu seluruh badan kemudian diperiksa dan positif," tuturnya.

Meski begitu kata dia, kasus kematian di Kota Bekasi terbilang cukup kecil jika dibanding dengan angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi yang tembus di angka 10.095.

"Tingkat kematian kita rendah 1,6 persen, kalau nasional 3,2 persen. Jadi kami cukup berbesar hati karena kita bisa menekan. Itu tujuan kita bagaimana mencegah tingkat kematian," terangnya.

Baca Juga: Sebelum Melahirkan Sudah Dinyatakan Positif Corona, Ibu Asal Singapura Ini Justru Lahirkan Bayi yang Punya Antibodi Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Sementara untuk kasus yang paling dominan, Covid-19 di Kota Bekasi terdapat pada warga usia produktif.

"Dari bayi sampai dewasa ada, paling banyak usia produktif 18-59 tahun. Makanya itu yang jadi sasaran vaksin nanti," ucap Anthoni.

Sebelum gejala-gejala tersebut muncul teruslah ingat pesan ibu untuk selalu menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

#NakitaCovid-19

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tangani 2.000 Pasien Covid-19, Dokter Spesialis Paru di Bekasi Sebut Ada Lima Tingkatan Gejala"