Siapa Sangka, Memegang Struk Belanja Bisa Picu Risiko Kanker!

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Minggu, 21 Januari 2018 | 13:38 WIB
()

Nakita.id - Kanker adalah penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang.

Penyebabnya beragam; gaya hidup, konsumsi makanan atau bisa juga benda sepele di sekitar kita.

Jika Moms berbelanja di supermarket, pasti akan menerima struk sebagai bukti belanja.

BACA JUGA: Ternyata Ini 10 Rahasia Sukses Menghemat Uang Belanja Bulanan

Moms harus berhati-hati, pasalnya struk belanja pemberian kasir itu bisa meningkatkan risiko terkena kanker! Kok bisa?

Padahal truk belanja ini kerap kita pegang, bahkan digosok-gosok atau diremas sebelum dibuang ke tempat sampah. 

Hati-hati Moms!

Kertas kecil berisi barang belanjaan ini, mengandung zat kimia yang berbahaya.

BACA JUGA: Awas Moms, Ini Bahan Kimia Berbahaya di Dapur yang Mengancam!

Seorang ilmuwan dari Ann Arbor Ecology Center di Amerika Serikat menunjukkan, struk belanja erat kaitannya dengan masalah kesuburan, diabetes, dan obesitas.

Dalam penelitian itu, 207 potongan kertas struk di berbagai tempat bisnis di Detroit dijadikan sampel.

Hasilnya, 75 persen struk mengandung Bisphenol S dan 16 persen mengandung Bisphenol A.

Bisphenol merupakan zat kimia berbahaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

BACA JUGA: Jangan Khawatir, Penderita Kanker Payudara Masih Tetap Bisa Menyusui

Selama ini zat tersebut banyak digunakan dalam membuat wadah plastik yang tentunya berbahaya bagi kesehatan.

Bisphenol digunakan sebagai lapisan pelindung dalam kaleng makanan atau minuman.

Selain itu, zat ini ternyata mulai digunakan untuk struk belanja dan tiket transportasi umum.

Celakanya, bahan kimia pada struk itu bisa masuk ke dalam tubuh. 

Semakin sering kita memegang, semakin banyak paparan kimia masuk, apalagi bila kita menggosok-gosok atau meremasnya.  

Untuk itu, European Chemicals Agency (ECA) sebagai badan yang mengontrol bahan kimia di Eropa akan mengurangi penggunaan zat kimia Bisphenol pada 2020 mendatang.

Anggota komisi ECA memperingatkan BPA dapat menganggu sistem endokrin dalam tubuh, yang akan menumpuk di kelanjar yang memproduksi hormon.

Tingginya bahan kimia pada endokrin akan menyebabkan efek serius bagi kesehatan manusia, termasuk kesuburan pada perempuan.

Selain itu, juga memengaruhi timbulnya sifat agresif pada anak-anak perempuan berusia tiga tahun.

Menurut yayasan Breast Cancer di Inggris, bahan kimia itu juga dapat memengaruhi hormon seks wanita, estrogen.

Beberapa penelitian juga memperlihatkan bahan kimia memengaruhi pertumbuhan jaringan payudara sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

Untuk itu, sebaiknya lebih berhati-hati Moms karena benda sekecil apa pun rupanya juga bisa berbahaya untuk kesehatan kita.