Tak Disarankan Diberikan pada Bayi dan Anak-anak, Vaksin Covid-19 Ternyata Picu Leukemia, Benarkah?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 30 Desember 2020 | 18:00 WIB
Vaksin covid-19 untuk bayi dan anak-anak berisiko leukemia, benarkah? (Freepik)

Nakita.id - Vaksin Covid-19 sudah siap diedarkan di Indonesia.

Sayangnya, vaksin Covid-19 masih terus jadi pro-kontra di mata publik.

Hal ini karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 tidak akan diberikan pada seluruh orang.

Beberapa golongan dinyatakan tak akan mendapatkan vaksin Covid-19 karena beberapa alasan.

Salah satu golongan yang tak mendapat vaksin adalah bayi dan anak-anak.

Baca Juga: Sedang Berlibur Tapi Merasa Memiliki Gejala Covid-19? Tak Perlu Khawatir dan Segera Lakukan Ini

Baca Juga: Bukan 14 Hari, Pasien Covid-19 Kini Diperbolehkan Masuk Kerja Tanpa Swab dengan Catatan Berikut

Hal tersebut tentu menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.

Mengapa bayi dan anak-anak tak berhak mendapatkan vaksin?

Ternyata, vaksin Covid-19 masih terus diuji secara eksperimental dan bayi serta dan anak-anak belum diuji untuk vaksin Covid-19.

Menurut CDC, sejauh ini uji klinis awal hanya mencakup orang dewasa yang tidak sedang hamil.

Kelompok tersebut kemudian direkomendasikan dapat berubah di masa depan karena uji klinis akan terus berkembang dan akan merekrut lebih banyak orang.

Meski demikian, belum lama ini tersiar kabar alasan lain yang menyebabkan vaksin Covid-19 berisiko menyebabkan leukemia pada bayi dan anak, sehingga penggunaannya dilarang.

Hal ini telah disampaikan pada laman covid19.go.id.

Terdapat narasi yang mengatakan bahwa kandungan formaldehida dalam vaksin dapat menyebabkan kanker darah (leukemia) pada anak.

Baca Juga: Benarkah Penyitas Covid-19 Tak Perlu Mendapat Vaksin Covid-19 Lagi?

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Akhirnya Gratiskan Vaksin Covid-19, Inilah Panduan untuk Penerima Vaksin

"Formaldehida dalam vaksin. Saya adalah pembalsem selama 18 tahun. Kanker yang paling umum diderita oleh pembalsem adalah Leukemia diakibatkan paparan Formaldehida. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan lebih banyak vaksin daripada yang kita terima dahulu saat anak-anak dan salah satu bahannya adalah Formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker nomor satu pada anak adalah leukemia," tulis dalam narasi tersebut, mengutip dari covid19.go.id.

Melansir dari Grid Health, formaldehida merupakan senyawa organik yang biasanya digunakan di produk rumah tangga dan dipakai dengan takaran kecil untuk vaksin sebagai pengawet.

Akan tetapi, menjawab pernyataan terkait formaldehida yang berisiko menyebabkan leukemia pada anak, juru bicara Cancer Council Australia menyatakan hingga kini tidak ada bukti antara hubungan leukemia pada anak dan kandungan formaldehida pada vaksin Covid-19.

"Beberapa program imunisasi dapat membantu mencegah kanker dan prevalensi infeksi yang bisa menjadi awal mula kanker," ungkapnya.

Dalam situs vaccine.gov yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Amerika Serikat, juga menyatakan hal yang sama.

Kandungan formaldehida pada vaksin, tidak berbahaya, karena takarannya sedikit.

Berdasarkan fakta, kandungan formaldehida pada tubuh jauh lebih banyak dibandingkan kandungan yang terdapat pada vaksin.

Baca Juga: Ingin Tetap Aman Makan di Restoran Selama Pandemi Covid-19? Ini Tipsnya

Baca Juga: Terkonfirmasi Covid-19, Mama Nagita Slavina Ungkap Gejala dan Perawatan yang Ia Jalani Hanya dalam Waktu 5 Hari

Pada bayi berusia 2 bulan misalnya, mereka memiliki kandungan formaldehida sebanyak 1,1 mg, sementara pada vaksin hanya terdapat 0,2 mg per dosis yang tentu saja tidak berbahaya.

Meski tak berisiko, namun vaksin saja dirasa tak cukup untuk terhindar dari Covid-19 lho.

Kita harus tetap #IngatPesanIbu dan selalu menerapkan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan serta menjaga jarak minimal 1,5 meter.