Nakita.id - Perjuangan seorang Moms yang mengandung selama 9 bulan belum berakhir ketika Si Kecil lahir.
Selain harus mengurus Si Kecil, Moms juga harus menjaga agar luka bekas jahitan operasi caesar tidak terinfeksi.
Baca Juga: 4 Cara Jitu Untuk Merawat Jahitan Caesar Agar Terhindar dari Infeksi
Luka bekas jahitan sesar mudah terinfeksi jika area kulit sekitarnya terus lembap dan menjadi sarang bakteri.
Jika infeksi dibiarkan, bakteri bisa menyebar ke dalam organ perut dan rahim.
Biasanya luka bekas jahitan caesar bisa sembuh dengan baik dan menciptakan jaringan kuat yang membuat jaringan rahim menyatu kembali.
Baca Juga: Jahitan Caesar Lepas, Wanita Ini Memegang Usus yang Keluar dari Perut! Ini Penyebabnya
Jaringan kuat ini bisa menahan peregangan rahim yang terjadi saat Moms hamil lagi, sehingga sangat kecil kemungkinan jahitan caesar robek atau terbuka kembali.
Namun hal tersebut bukanlah hal yang tak mungkin terjadi jika Moms mengalami infeksi pada luka tersebut.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Puri Indah ketika dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus membahas seputar persalinan, Selasa (05/01/21).
Baca Juga: [VIDEO] Tanya Pakar - Antiseptik untuk Luka Jahitan Operasi Caesar
"Bisa saja (luka jahitan tiba-tiba terbuka), tapi biasanya itu karena yang paling sering infeksi penyebabnya.
Jadi infeksi daerah operasi itu membuat jahitannya kebuka. Walaupun sudah seminggu dua minggu sudah bagus, terus tiba-tiba ada infeksi ya bisa kebuka," ujarnya.
Bekas luka jahitan caesar yang sudah sembuh tidak akan menimbulkan rasa sakit atau mengalami perdarahan yang bisa membahayakan Moms atau kehamilan selanjutnya.
Baca Juga: Menjalani Persalinan Caesar Kedua Kali, Alyssa Soebandono Lebih Tenang dan Rileks
Walaupun bekas jahitan caesar robek atau ruptur uteri sangat jarang terjadi, namun ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab infeksi tersebut.
"Penyebab infeksi ya misalnya ibunya tidak membersihkan lukanya, biasanya kalau sudah tidak diperban terkadang ada yang suka takut mandi kan. itu jadi jaga kebersihannya kurang," jelas dr. Thomas saat dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus membahas seputar persalinan.
Tak hanya itu, terkadang pasien-pasien tertentu juga ada yang mengalami alergi dengan benang jahitan yang digunakan.
Benang tersebut pun juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu infeksi pada luka jahitan pasca operasi caesar.
Baca Juga: Gatal di Bekas Jahitan Caesar
"Karena kan benangnya itu yang menjadi dagingnya. Kadang-kadang pada saat reaksi penyerapannya itu juga bisa menimbulkan reaksi radang yang membuat lukanya jadi terbuka," ujar dr. Thomas saat dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus membahas seputar persalinan.
Yang lainnya, contoh kasus yang ekstrim sekali pada pasien-pasien yang kurang gizi juga bisa mengalami luka jahitan yang tiba-tiba terbuka atau robek dikarenakan infeksi.
Baca Juga: Cara Aman dan Mudah Merawat Luka Bekas Jahitan Caesar
Biasanya faktor kurang gizi yang mempengaruhi seorang Moms datang dari seorang ibu yang memang kurus, makan tidak bagus, kurang protein, ataupun anemia berat.
"(Semua faktor kurang gizi tersebut) itu juga bisa memperlambat proses penyembuhan luka, jadi lukanya tidak tertutup," ujarnya.