Begini Cara Menyeimbangkan Pemberian ASI dan MPASI Untuk Bayi Usia 6-24 Bulan

By Gabriela Stefani, Rabu, 20 Januari 2021 | 11:30 WIB
Cara menyeimbangkan pemberian ASI dan MPASI (Freepik)

Nakita.id - Memasuki usia 6 bulan, bayi akan mulai dikenalkan kepada makanan pendamping ASI atau MPASI.

Ia akan diberikan bubur, ayam, daging, ikan, telur, dan berbagai jenis makanan lainnya.

Tetapi meski sudah diberikan makanan dengan menu serupa orang dewasa, bukan berarti ASI bisa dihentikan.

Baca Juga: 3 Cara Menyimpan MPASI yang Benar dan Aman, Dijamin Tahan Lama Sekaligus Nutrisinya Tidak Rusak

Idealnya Moms tetap harus memberikan ASI kepada Si Kecil hingga ia berusia 24 bulan atau 2 tahun.

Karena bayi harus menerima ASI sekaligus MPASI setiap harinya, Moms perlu memahami cara menyeimbangkannya.

Keseimbangan pemberian ASI dan MPASI perlu dipahami agar bayi tidak kekurangan baik melalui ASI maupun MPASI.

Nah, dokter anak dr. Juliawaty Salim Sp.A dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id membagikan cara menyeimbangkan ASI dan MPASI untuk bayi usia 6-24 bulan.

Baca Juga: Begini Panduan MPASI Usia 6-24 Bulan yang Lengkap, Mulai Dari Perubahan Tekstur Hingga Porsi Sesuai Usianya

dr. Juliawaty Salim, Sp.A (Dokter spesialis anak di RS Mitra Keluarga Kemayoran)

Dokter anak yang praktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran tersebut menjelaskan bahwa pemberian jadwal makan sangatlah penting untuk bayi.

Jadwal makan yang dimulai sejak MPASI pertama bisa membantu dalam mengatasi makan Si Kecil nantinya Moms.

"Feeding rule ini membuat anak menjadi makanannya teratur sehingga kalau dengan makannya teratur dia jadi di kemudian tidak mengalami kesulitan makan," jelas dr. Julia.

Meski diberikan MPASI, dr. Julia pun mengingatkan bahwa ASI tetap harus dilanjutkan.

Sebenarnya jadwal MPASI dan ASI ini merupakan hal yang fleksibel karena menyesuaikan dengan bayi.

Baca Juga: Penyedap Rasa Untuk MPASI Ternyata Diperbolehkan Asalkan Dengan Takaran Seperti Ini

Tetapi bagi Moms yang belum memiliki jadwal MPASI dan ASI, maka bisa meniru jadwal yang dr. Julia contohkan.

dr. Julia mencontohkan untuk bayi memulai harinya bisa dengan diberikan ASI pada pukul 08.00.

Kemudian memasuki pukul 10.00 bayi bisa diberikan makanan utama seperti bubur untuk sarapan.

Setelah itu, pada pukul 12.00 bayi bisa diberikan ASI kembali.

Memasuki pukul 14.00, Moms bisa kembali memberikan makanan utama seperti bubur atau menu MPASI lainnya untuk makan siang.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anak GTM Saat MPASI Agar Mau Makan Kembali, Jangan Buru-buru Diberi Susu!

Setelah makan siang, Moms bisa memberikan makanan selingan atau cemilan pada pukul 18.00.

Memasuki pukul 20.00 hingga bayi istirahat atau tidur bisa diberikan ASI.

Nah, Moms bisa mengikuti jadwal ini untuk menyeimbangkan pemberian ASI dan MPASI pada bayi hingga ia berusia 24 bulan.

Akan ada saatnya bayi enggan untuk makan di jadwal yang sudah ditentukan sejak awal.

Untuk mengatasi hal ini, dr. Julia tidak menyarankan mengganti makanan dalam jadwal makan menjadi ASI.

Baca Juga: Tak Bisa Langsung Dihangatkan, Begini Cara Mencairkan MPASI Beku Dari Freezer yang Benar

Contohnya bayi enggan untuk makan pada pukul 14.00, maka hindari mengganti makanan tersebut dengan ASI.

Mungkin Moms merasa kasihan dengan Si Kecil menjadi tidak makan, tetapi dr. Julia mengingatkan bahwa mengganti MPASI dengan ASI akan membuat jadwal makan berantakan.

"Jangan menggantikan misalnya anak gak mau makan pada saat dia makan tapi jadi diganti dengn susu gitu, jadi itu akan membuat schedule yang akan berantakan akibatnya," jelas dr. Julia.

Baca Juga: Begini Cara Bedakan Intoleransi dan Alergi Pada Bayi Saat MPASI, Jangan Buru-buru Singkirkan Makanan Meski Muncul Kemerahan