Agar Kuat Mengejan Saat Melahirkan, Yuk Belajar Cara Mengatur Napas!

By Puri, Jumat, 26 Januari 2018 | 16:12 WIB
Cara mengejan yang tepat agar bayi cepat lahir (iStock) ()

Nakita.id - Agar proses persalinan dapat berjalan dengan baik, salah satu hal yang harus Ibu lakukan dengan benar selain mengejan adalah bernapas.

Bernapas saat persalinan haruslah teratur dan tidak boleh serabutan karena hanya akan mengganggu proses mengejan.

Oleh karena itu, pentingnya Mama mengetahui bagaimana cara bernapas yang benar guna melancarkan proses persalinan.Umumnya dokter akan memandu Ibu untuk dapat mengatur napas atau melakukan napas yang benar agar tenaga Ibu dapat terkumpul dan agar Ibu juga dapat memiliki tenaga maksimal untuk mengejan.

BACA JUGA: Pendapatan Youtube Nella Kharisma dari Lagu Jaran Goyang Bikin MelongoManfaat lain bernapas yang benar saat melahirkan juga dapat mengurangi rasa sakit. Nah, berikut ini adalah cara bernapas yang benar saat melahirkan:1. Setelah terjadi kontraksi, tariklah napas dalam-dalam secara perlahan menggunakan hidung. Kemudian hembuskan napas melalui mulut yang panjang namun stabil. Saat menghembuskan napas, buatlah oto-otot wajah menjadi rileks.2. Saat di puncak kontraksi bernapaslah secara santai dan juga nyaman.

BACA JUGA : Fantastis! Segini Biaya Perawatan Wajah Ayu Ting Ting Sekali Treatment

3. Mintalah kepada pasanganuntuk terus mengingatkan Ibu agar memperlambat napas, saat Ibu sudah bernapas terlalu cepat ketika menghadapi kontraksi yang terjadi secara intens.4. Menjaga selalu posisi bahu Ibu pada posisi ke bawah agar tetap rileks.

Buatlah dada dan perut rileks, sehingga saat Ibu menarik napas keduanya akan mengembung dan dapat mengeluarkan napas kembali dengan normal.5. Jangan bernapas dengan tergesa-gesa dan panik. Karena napas tergesa-gesa dapat dikatakan sebagai napas yang tidak alami, selain itu juga dapat membuat I Ibu menjadi mudah lelah sehingga dapat mengurangi banyak oksigen yang menyebabkan terjadi hiperventilasi.

BACA JUGA : Atasi Nyeri Persalinan dengan Pernapasan Perut6. Jangan terburu-buru saat bernapas karena akan menghasilkan karbon dioksida yang terlalu banyak serta dapat membuat Ibu mengalami sakit kepala atau pusing serta akan mengalami kesemutan pada jari tangan dan jari kaki dan bahkan pada wajah.7. Jangan menahan napas, karena akan membuat Ibu mengalami kelelahan, serta dapat menghalangi Ibu dan juga bayi dalam mendapatkan oksigen.8. Ingatkan pada suami agar memberi tahu Ibu saat kontraksi telah berakhir, agar Ibu dapat mengambil napas cukup dalam serta rileks dan akhiri dengan mendesah. Hal tersebut dipercaya dapat membuat Mama nyaman.