3 Penyebab Kematian Ibu Melahirkan yang Paling Sering Terjadi

By Kirana Riyantika, Jumat, 26 Januari 2018 | 18:28 WIB
Ilustrasi kematian setelah melahirkan ()

Nakita.id – Moms pastinya paham akan betapa hebatnya perjuangan untuk melahirkan seorang anak

Selama 9 bulan Moms mengandung janin dan rela berbagi nutrisi hingga membawanya kemana saja, meski bentuk badannya menjadi tidak langsing lagi.

Saat melahirkan si kecil, Moms juga berjuang antara hidup dan mati.

Di Indonesia, angka kematian perempuan setelah melahirkan masih tergolong tinggi.

Pada tahun 2012, sebanyak 359 perempuan meninggal dari 100.000 kelahiran hidup.

BACA JUGA:Tempelkan Es Batu Pada Leher, 5 Hal Ini Akan Terjadi Pada Tubuh

Setelah diselidiki, ternyata ada 3 penyebab kematian setelah melahirkan yang paling banyak terjadi.

Wah, penasaran kan Moms dengan penyebab utama kematian setelah melahirkan?

Berikut ulasannya:

1.Pendarahan

Perdarahan bisa terjadi mulai di masa hamil, melahirkan, hingga setelah melahirkan.

Moms juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan misalnya keluar darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus-menerus.

Tanda lainnya seperti sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan ada rasa ingin pingsan.

“Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG, dalam Tabloid Nakita Edisi 886.

2.Preeklamsia

Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi.

“Preeklamsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin,” kata Dr. Maurize Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine.

BACA JUGA:Waspada Mom, Kenali 3 Tanda Bahwa Janin Meninggal di Dalam Kandungan

Jika tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang.

Kejang dapat merusak organ vital Moms dan dapat menyebabkan koma, kerusakan otak, hingga kematian.

Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah tinggi.

3.Infeksi

Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22% kematian saat melahirkan.

Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat melahirkan.

Terdapat beberapa infeksi yang sebaiknya Moms waspadai sebagai penyebab kematian saat melahirkan.

Tuberkulosis menjadi infeksi yang perlu segera ditangani karena penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan mengganggu proses persalinan.

Hepatitis akibat infeksi virus yang menyerang organ hati juga harus diwaspadai.

BACA JUGA:Tak Perlu Bingung untuk Membersihkan Mulut Bayi, Begini Caranya!

Bagi Moms yang akan melahirkan, infeksi virus hepatitis E dinilai paling meningkatkan risiko kematian.

Terkena penyakit tifus juga tak bisa dianggap sepele karena bisa membawa risiko kematian pada Moms.

Bahkan bisa meningkatkan risiko keguguran janin dan lahir prematur.

Infeksi yang juga harus diwaspadai adalah erisipleas yang disebabkan kuman Streptococcus hemolyticus yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh jaringan organ tubuh.

Hal ini tentunya sangat berisiko mengancam jiwa Moms.

Nah, itulah dia Moms 3 penyebab utama kematian setelah melahirkan yang perlu diwaspadai.

Bila Moms merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh, jangan sungkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter akan menangani dan memberikan saran yang tepat sesuai kondisi.

Hal ini supaya baik bayi dan Moms sehat setelah melahirkan dan tidak mengalami suatu masalah apapun.