Teh atau Kopi yang Lebih Sehat Dikonsumsi di Pagi Hari? Yuk Cari Tahu Jawabannya

By Cecilia Ardisty, Kamis, 11 Februari 2021 | 08:20 WIB
Kopi atau teh yang lebih sehat? (freepik)

Nakita.id - Untuk membuka mata apakah Moms mengandalkan keasaman dan asupan kafein dari secangkir kopi yang baru diseduh? 

Atau Moms lebih suka panas yang menghangatkan jiwa dan kafein yang lembut dari secangkir teh?

Lantas, mana yang menurut para ahli lebih baik untuk kesehatan?

Ternyata tidak ada jawaban yang gamblang soal ini Moms.

Baca Juga: Manfaat Seduh Kopi Campur Kayu Manis, Risiko Penyakit Jantung Turun

"Itu tergantung pada setiap orang," kata Tamar Samuels, seorang ahli diet, menjelaskan bahwa preferensi seseorang berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap setiap minuman sama banyaknya dengan reaksi tubuh terhadap setiap minuman seperti halnya dengan selera seseorang.

Perlu diingat bahwa setiap manfaat atau kerugian kesehatan dari kopi maupun teh berhubungan langsung dengan kafein, yang merupakan obat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

Samuels mengatakan, efek kafein dapat dialami dalam waktu 45 menit setelah dikonsumsi dan dapat bertahan 3-10 jam, tergantung orangnya.

Ini yang dilakukan kafein pada tubuh

Teh hijau mengandung 29 mg kafein

Kopi dan teh sudah pasti mengandung kafein, tetapi memiliki kadar yang berbeda.

Dalam 8 ons cangkir kopi hitam mengandung 95 mg kafein sedangkan teh hitam mengandung 48 mg kafein.

Sementara teh hijau mengandung 29 mg. Maka contoh ini memperlihatkan kafein lebih mudah dirasakan pada kopi.

Baca Juga: Sudah Perhatiankah Kita Pada Otak yang Tak Pernah Tidur? Jaga dengan 3 Minuman untuk Menyehatkan Otak Ini

Kemudian, sebagian besar manfaat kafein sangat bergantung pada disposisi genetik peminum.

"Kita memetabolisme kafein di hati, dan beberapa orang mengalami mutasi genetik yang membuat mereka mempercepat atau memperlambat metabolisme kafein," kata Samuels.

"Cara terbaik untuk menilai toleransi Moms adalah dengan memantau gejala dan bekerja dengan ahli gizi," katanya.

Sebagai aturan praktis, jika Moms merasa gelisah, sulit tidur, dan mendeteksi detak jantung yang cepat setelah mengonsumsi kafein, cobalah untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein.

Tingkat stres juga dapat memengaruhi cara kita menangani kafein karena kafein dan stres dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.

Moms juga bisa mengalami insomnia, masalah pencernaan, kecemasan, dan tekanan darah tinggi sebagai kemungkinan efek samping.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa hanya sejumlah besar kafein yang meningkatkan kadar kortisol Moms cukup untuk memicu efek samping negatif.

Sedangkan stimulan dalam jumlah kecil hingga sedang dapat memberi Moms dorongan yang sehat.

Baca Juga: Tak Hanya Buat Wajah Glowing, Kandungan Kafein dalam Kopi Juga Mampu Atasi 5 Masalah Kulit dari Anti-Aging hingga Mata Panda, Cari Tahu Yuk!

Berbicara tentang kortisol, tubuh manusia secara alami sudah memiliki kadar hormon yang tinggi di pagi hari.

Mengonsumsi kafein di pagi hari justru meningkatkan kortisol sehingga dapat menghasilkan banyak kecemasan dan kegelisahan di pagi hari, yang dapat mengganggu sisa hari.

Cara yang baik untuk mengatasinya adalah dengan meminum minuman berkafein Moms dengan makanan.

Jadi, tidak ada jawaban pasti lebih baik kopi atau teh karena tergantung tubuh masing-masing orang bereaksi pada kafein.